Sekilas tentang Infrastruktur Digital Sumatera Barat
Artikel Satria Oki Sanjaya, S.I.Kom.(DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN STATISTIK) 10 November 2025 16:57:49 WIB
Oleh : Rudy Rinaldy
Kepala Diskominfotik Provinsi Sumatera Barat
Hari ini akses internet untuk berbagai macam keperluan dan kepentingan sudah menjadi kebutuhan primer. Beberapa saat saja kehilangan akaes internet seakan kita hilang dari dunia ini. Lebih baik ketinggalan dompet di rumah dari pada ketinggalan hand phone (HP). Menggenggam HP hari ini bukan lagi menunjukkan level hidup seseorang, bahkan sebagian besar orang saat ini bekerja hanya dengan menggenggam HP ditangannya.
Proses transformasi digital yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu yang lalu, ternyata disambut baik oleh semua kalangan, walaupun dalam beberapa fase proses tersebut masih stagnan melambat. Pandemi covid19 pada banyak strata kehidupan dan tatanan ternyata mampu mengakselerasi proses digitalisasi lebih cepat dan dengan berbagai fenomena yang menarik untuk diamati. Transformasi digital bukan hanya sekedar mengadopsi gadget baru, melainkan mentransformasi cara kerja, budaya dan bussiness model, agar tetap relevan dan make sense di era yang serba cepat ini.
Cerita besar dari keberhasilan transformasi digital berisikan sejauh mana kita mampu menyediakan akses internet ke seluruh pelosok wilayah tanpa terkecuali. Ini adalah tantangan besar bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan topografi yang berbeda dan bervariasi antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, apalagi masih harus berhadapan dengan potensi bencana alam yang jenisnya cukup banyak. Success story tentang keberhasilan digitalisasi Sumatera Barat tidak akan muncul ke permukaan jika masih ditemukan begitu banyak blankspot area.
Pada tahun 2022 Kementerian Kominfo (sebelum berubah menjadi Kementerian Komdigi) menyatakan bahwa Indeks Transformasi Digital Nasional (TDN) Sumatera Barat pada angka 47,40. Score ini klasifikasi C namun mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2018. Dari 4 pilar pembentuk Indeks TDN, pilar infrastruktur dan jaringan menunjukkan kinerja terbaik pada periode 2018 – 2022 yang didorong oleh peningkatan cakupan 4G. Sedangkan kinerja terburuk adalah pilar bisnis karena kita belum mampu memanfaatkan digital economics secara maksimal dalam berusaha. Ada banyak digital platform dibidang ekonomi digital yang tidak termanfaatkan secara baik dan sebagian masih menggunakan cara-cara konvensional. Namun mencermati trend pada hari ini masyarakat Sumatera Barat sudah ‘kecanduan’ memanfaatkan teknologi dalam melakukan transaksi, baik untuk urusan bisnis, payment, saving, dan aktifitas keuangan lainnya, sehingga pilar bisnis diharapkan mampu memberikan kontribusi yang baik dalam mendongkrak Indeks TDN Sumatera Barat pada masa yang akan datang.
Teknologi 4G di Sumatera Barat sudah mencakup hampir 88,88% luas wilayah, dan yang lebih melegakan adalah bahwa teknologi 4G sudah meng-cover 98,00% wilayah pemukiman. Hal ini menandakan sekaligus cakupan wilayah yang sudah terhubung internet dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.
Bagaimana dengan angka pengguna internet di Sumatera Barat ? Kementerian Komdigi merilis 68,64% dari total penduduk Sumatera Barat adalah internet users. Kemudian sebanyak 87,31% penduduk Sumatera Barat adalah pengguna HP. Jika data pengguna HP dikonfrontasi dengan data penduduk yang terakses internet, dapat dikatakan bahwa banyak penduduk Sumatera Barat yang menggunakan lebih dari 1 unit HP.
Hampir semua Nagari/Desa di Sumatera Barat sudah menikmati supply internet namun dengan kualifikasi dan kualitas yang belum sama. Sebanyak 935 Nagari/Desa dengan signal kategori kuat, 217 Nagari/desa dengan signal kategori lemah, dan masih ada 6 Nagari/Desa yang merupakan kawasan blankspot area.
Sumatera Barat juga tercatat sebagai Provinsi penikmat kecepatan internet yang sangat baik, bahkan tinggi dari kecepatan rata-rata nasional, yaitu 51,08 mbps (nasional : 45,04 mbps) untuk unduh, dengan selisih 5,89 mbps. Sedangkan untuk unggah dengan kecepatan 20,63 mbps (nasional : 20,11 mbps), selisih 0,48 mbps.
Disektor Pemerintahan, pemanfaatan teknologi digital di Provinsi Sumatera Barat juga cukup menggembirakan yang ditandai dengan semakin membaiknya Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 Indekas SPBE Provinsi Sumatera Barat berada pada angka 3,10 (4,00 merupakan Indeks tertinggi). Pada tahun 2021 sempat turun menjadi 2,69. Namun pada tahun 2022 meningkat lagi menjadi 3,18 dan terus naik menjadi 3,75 pada tahun 2023. Kemudian pada tahun 2024 yang lalu meningkat menjadi 3,85. Walaupun Indeks SPBE akan bertransformasi menjadi Indek Pemerintahan Digital (Pemdi) mulai tahun 2026, namun kita sudah memiliki pijakan yang kuat untuk tetap berada pada koridor yang benar dalam hal pemanfaatan kemajuan teknologi digital saat ini, utamanya dalam pelayanan kepada masyarakat luas.
Transformasi digital hari ini bukan lagi sebuah pilihan tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, karena dengan digitalisasi ada banyak benefit yang bakal menghampiri kita. Benefit itu diantaranya adalah ; pekerjaan yang dilakukan akan menjadi semakin efisien (produktifitas meningkat), mengantisipasi persaingan yang semakin ketat dan terbuka, merespon tuntutan publik dan konsumen terhadap pelayanan yang cepat dan mudah diakses, tersedianya data driven for decission making, ketahanan bisnis, serta mendorong lahirnya ide dan inovasi baru untuk kepuasan publik, dan berbagai benefit lainnya.
Paling tidak ada 5 elemen kunci suksesnya pelaksanaan transformasi digital ; kepemimpinan yang visioner, agile dan iteratif, strategi yang terintegrasi, data-driven, serta talent dan budaya. Jika ada elemen tersebut yang tidak dilaksanakan maka proses transformasi akan tersendat.