KHANSA BUNDA PARA SYUHADA
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 23 November 2020 09:36:11 WIB
Khansa adalah seorang penyair wanita yang terkenal. Para kritikus sastra Arab sepakat bahwa tidak ada seorang penyair wanita baik sebelum maupun sesudah zamannya yang mampu mengalahkan talentanya dalam menggubah syair. Ia adalah seorang yang fasih, mulia, murah hati, tenang, pemberani, tegas, tak kenal pura-pura dan suka berterus terang. Ia terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orang tercinta yang telah tiada. Terutama kepada kedua orang saudara lelakinya, yaitu Muawiyah dan Sakhr yang telah meninggal dunia.
Khansa datang ke Madinah bersama-sama dengan warga kabilahnya dan memeluk Islam. Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Azis As-Sulami. Dari pernikahan itu ia mendapatkan empat orang anak laki-laki. Melalui pembinaan dan pendidikan tangannya yang dingin, keempat anak lelakinya ini tumbuh menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal.
Selama masa pemerintahan Islam, ia turut serta dalam perang Qadisiyah bersama keempat orang anaknya.
Malam hari, sebelum perang, ia memanggil mereka, "Anak-anakku, aku telah melahirkan kalian dengan penderitaan dan membesarkan kalian dengan susah-payah.
Aku tidak pernah membawa aib bagi keluarga kita dan tidak pernah menodai nama baik kabilah kita. Aku tidak pernah mencoreng nama baik ayah kalian. Jadi, tidak ada yang perlu diragukan lagi pada kehormatan kepribadian ibu kalian."Sekarang, dengarkan! Ingat, adalah suatu keberuntungan besar bila dalam perang membela Rasulullah. Ingat ayat Al-Qur'an yang memerintahkan bersabar di tengah kesulitan. Besok pagi, aku harap kalian bangun dari tempat tidur dengan penuh kekuatan dan semangat. Majulah ke medan perang dengan gagah berani. Majulah ke tengah-tengah medan yang paling berbahaya, hadanglah musuh-musuh kalian dan raihlah syahadah!"
Pagi harinya, mereka berempat maju ke medan tempur dan satu per satu anaknya gugur dalam pertempuran. Ketika berita ini sampai ke telinga sang ibu, ia mengangkat kedua tangannya dan memanjatkan doa, "Ya Allah Yang Maha Pengasih! Aku bersyukur pada-Mu karena Engkau telah memberiku kehormatan sebagai ibu para syuhada."
Begitulah kisah Khansa yang terkenal sebagai ibu para syuhada. Hal itu dikarenakan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya sehingga gugur sebagai syahid di medan Perang Qadisiyah.
Sumber: Buku Mereka Adalah Para Shahabiyat (terjemah) karya Mahmud Mahdi al-Istanbuli, Musthafa Abu an-Nashr asy-Syalabi, dan Dr. Abdurrahman Ra’at Basya, Penerbit At-Tibyan Solo.