SURGA BAGI YANG MAMPU MENAHAN MARAH

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 24 Agustus 2020 09:31:39 WIB


Beberapa waktu yang lalu, kita membaca media tentang berita kepala daerah yang dimarahi dengan kata-kata tidak menyenangkan oleh seorang ibu karena ditegur berjualan di atas trotoar pinggir jalan , disarankan agar ibu ini pindah berjualan ditempat yang sudah disediakan bagi pedagang makanan dan tidak memakai trotoar untuk pejalan kaki. Sayangnya anjuran ini ditanggapi dengan emosi sehingga keluarlah umpatan dari mulut si ibu yang tidak sepantasnya pada orang no satu didaerah itu.

Kita yang membaca berita ini, memang tidak terlibat langsung dan hanya dapat menghela nafas seraya berfikir, alangkah mudahnya orang marah dan emosi karena periuk berasnya terganggu. padahal rezeki itu milik Allah Swt, dan akan diberikannya kepada siapa saja yang dikehendakinya asalkan mau berusaha dengan cara yang halal agar berkah kehidupan kita.

Untuk bahan perenungan, sebenarnya dalam ajaran islam melalui hadits rasulullah saw, ada tuntunan bagi kita untuk dapat menjaga nafsu amarah ini agar tidak mudah sembarang ditumpahkan, yakni: ن َ ِ ع ب َ أ َ ة رَ ي َ ر ُ ه َ ِ َ ض ر ُللا ُ ه ن َ ع ن َ أ ا ل جُ َ ر َ ال َ ق ي ب ِ لن ل ّ َل ُللا ص َ ه ي َ ل َ ع َ م ّ ل سَ َ ص ب ِ و : ، و َ أ َ ال َ ق : َ ب ل ض َ غ َ ت َ د د رَ َ ف ، ً ارا مرَ َ ال َ ق : َ ب ل ض َ غ َ ت [رواه البخاري]

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah shalallahuْ‘alaihiْwaْsallamْ:ْ(YaْRasulullahْ)ْnasihatilahْsaya.ْBeliauْbersabdaْ:ْJanganْkamuْ marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah.(Riwayat Bukhari) Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Sabda beliau:(تغضب ل ( maknanya adalah: jangan engkau realisasikan kemarahanmu, dan larangan tersebut bukan kembali kepada sifat marah itu sendiri, karena sifat marah adalah tabiat manusia dan tidak mungkin bagi manusia untuk untuk menolak sifat itu. Dalam hadits yang lain: ب )صَل للا عليه وسلمْ (فقال :يارسول للا :علم ب ً جاء رجل إىل الن يقرب منْ الجنة ب علما ويبعدب عنْ النار قال :ل تغضب ولك الجنة seorang laki-laki pernah mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata:'Wahai Rasulullah ajarkan kepadaku suatu ilmu yang mendekatkan aku ke Surga dan menjauhkan aku dari Neraka.'Beliau shallallahu 'alaihi wasallam menjawab:'Jangan marah dan bagimu Surga.

2- Yang dimaksud dengan meninggalkan marah adalah menjauhi segala sebab dan sarananya dan segala perkara yang bisa menjerumuskan ke dalam hal tersebut.

3- Di dalamnya ada kaidah untuk sadu dzari'ah (menutup sarana yang menjerumuskan kepada keharaman), dan bahwasanya menjaga lebih baik daripada mengobati.

4- Marah menghalangi seseorang dari berlaku adil dalam perkataan dan perbuatan.

5- Orang yang tidak marah akan perbuatannya dan perkataannya terkontrol baik dalam kondisi ridha maupun marah. 6- Tidak marah tanda kesempurnaan akal

7- Keburukan semuanya ada dalam kemarahan 8- Kemarahan dari Syetan

9- Orang yang kuat adalah orang yang menguasai hawa nafsunya ketika sedang marah

10- Orang yang bisa mengendalikan marah berhak mendapatkan janjiNya yaitu,"SURGA." Dalam Al-Quran, Allah SWT juga menyukai orang yang berbuat kebajikan dan mampu menahan marahnya karena menahan amarah adalah sifat orang yang bertaqwa. َ

ذين ّ ال َ ون ُ فق ن ُ ي ِ ا ء َّس ف ال ا ء ّض ال َ و َ ظ م ي ا َ ك ْ ال َ و َ ظ ي َ غ ْ ال َ ف ي ا َ ع ْ ال َ و ن َ س ع ا الن ْۗ اّلل ّ ُ َ ح ب و ُ ي َ س ن ي ح ُ م ْ ال

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.[Q.Surat Ali 'Imran 134]. Wallahu a'lam, semoga kita termasuk yang mampu menahan marah agar layak kelak masuk Surga-Nya.Aamiin.(SZ).