Selamatkan Nyawa atau Ekonomi Dulu?
Artikel () 20 Juli 2020 11:56:23 WIB
Di masa pandemi ini, banyak orang yang mungkin bingung. Terutama ketika di awal pandemi. Apa yang harus diselamatkan terlebih dahulu? Nyawa atau ekonomi?
Jika melihat awal munculnya pandemi, terlihat sekali ganasnya virus corona. Banyak warga yang tidak tertangani di berbagai belahan dunia, sehingga meninggal. Ini karena negara-negara di dunia tidak siap menghadapi pandemic Covid-19 dan baru kali ini mengalaminya. Selain itu, perilaku warga juga ada yang menunjukkan ketidakmauan memakai masker, menjauhi kerumunan, menjaga jarak ketika berada di luar, mencuci tangan, menjaga kesehatan dan kebersihan. Sehingga turut mendorong terjadinya lonjakan jumlah pasien positif covid.
Sebuah hasil survei di 11 negara dengan responden 13.200 orang yang dipublikasikan oleh statista dotcom menyimpulkan bahwa responden lebih banyak yang memilih “selamatkan warga terlebih dahulu meski ekonomi kian terpuruk” dibanding “segera pulihkan ekonomi dan sediakan lapangan kerja”. Survei dilaksanakan pada 15-23 April 2020.
Hal tersebut setidaknya ditunjukkan oleh warga negara Jepang (76% memilih selamatkan warga), Inggris (73%), Prancis (70%), Jerman (66%), Amerika Serikat (66%), India (64%), Korea Selatan (64%), China (56%).
Lebih banyak responden memilih keselamatan warga, artinya mereka berpikir jika tidak dilakukan penyelamatan warga maka suatu saat mereka pun akan terkena. Karena wabah Covid-19 menyebar tanpa mampu dikendalikan.
Jika wabah Covid-19 mampu dikendalikan, maka jumlah yang positif bisa ditekan. Demikian pula jumlah kematian, bisa ditekan pula.
Jika yang diutamakan adalah pemulihan ekonomi, maka akan ada kesan penyelamatan warga diabaikan. Kemudian terjadi lonjakan jumlah pasien positif covid.
Hasil survei menunjukkan bahwa masih lebih banyak masyarakat yang berpikir memprioritaskan keselamatan diri mereka. Ini menunjukkan bahwa mereka juga mau untuk memakai masker ketika keluar rumah, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Berita yang muncul di media, di 11 negara yang disurvei terkesan memperlihatkan banyaknya warga yang ingin bebas dan tidak patuh protokol kesehatan. Namun ternyata dari hasil survei, masih lebih banyak warga yang ingin pemerintah melakukan penyelamatan terhadap warganya.
Semoga di Indonesia, meskipun belum ada survei, masih lebih banyak warga yang ingin pemerintah menyelamatkan warga terlebih dahulu. Karena jika penyelamatan warga diabaikan, penyelamatan ekonomi kemungkinan kurang signifikan. Apalagi jika yang dimaksud penyelamatan warga adalah menekan jumlah orang yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
Referensi:
Koran Tempo, Utamakan Nyawa atau Ekonomi, 2 Juli 2020
ilustrasi: freefoto