GIAT JEMPUT REZEKI

GIAT JEMPUT REZEKI

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 20 Juli 2020 10:58:00 WIB


                                                    GIAT JEMPUT REZEKI

            Ada orang menyebut bahwa sekarang ini mencari uang yang tidak halal saja susah, apalagi yang halal. Uang adalah salah satu standar rezeki banyak orang. Sehingga pepatah mengatakan bahwa waktu adalah uang, time is money.

Dulu juga saya fikir, Rezeki itu  berupa uang, gaji yang besar, banyak order, banyak job, urusan kerja lancar, banyak simpanan di Bank, banyak asset seperti kendaraan, properties di sana-sini, dll. Tetapi setelah mencari  apa makna Rezeki sebenarnya dalam Islam (sesuai yang tertera dalam  Al Quran dan  Hadis ) ternyata anggapan saya benar-benar salah dan melenceng jauh.

Allah SAW berfirman dalam Al Qur’an, “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka”. (QS. At Thalaq: 2-3). Rasulullah Saw juga bersabda, “Siapa yang senang untuk dilapangkan rezekinya dan diakhirkan ajalnya, maka hendaknya ia menyambung silaturahim”. (HR Bukhari Muslim).

            Jadi, begitu luas makna rezeki yang dianugerahkan sang Khalik bagi kita makhluk ciptaan-Nya , karena :

Langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majlis ilmu, itu adalah  rezeki. Langkah kaki yang dimudahkan untuk  sholat  berjemaah di masjid, adalah  rezeki. Hati yang Allah jaga jauh dari iri, dengki, dan kebencian, adalah  rezeki. Punya kawan-kawan dan sahabat yang soleh /solehah yang saling mengingatkan dalam kebaikan, itu juga rezeki.

Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga  rezeki. Mengapa?  Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya, justru membuat kita kufur, sombong, angkuh bahkan lupa diri dan mudah terdorong melakukan maksiat.

Lalu mempunyai orang tua yang sakit-sakitan, ternyata itu adalah  rezeki, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus  ikhlas menjaga dan mengurus kedua orang tua kita.

Tubuh yang sehat, adalah  rezeki. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk rezeki, kerana sakit adalah penghapus/penggugur dosa jika kita ridho dan sabar.

Dan...dan...dan mungkin ada lagi jutaan list lainnya bentuk rezeki yang kita tidak  sadari dan tak terfikirkan.....

Suami Istri dan anak-anak  sehat itu  juga rezeki, anak-anak pelajaran nya  lancar itu  rezeki, hidup  rukun  sesama  jiran tetangga itu rezeki... Bahkan bila anda mendapat kiriman/pesanan tausiah keagamaan yang mengajak kebajikan dari Group WhatsApp itu juga  rezeki, kerana  anda mendapatkan Ilmu darinya...

Justru seharusnya kita  berwaspada  ketika hidup kita berkecukupan, lebih-lebih lagi jika mewah, penuh dengan kemudahan dan kebahagiaan,  sedangkan... masih terlalu banyak hak Allah yang belum mampu atau tidak kita tunaikan...

"Mari sebarkan kebaikan dan nikmati  Rezeki  yang Allah amanahkan  kepada  kita"

".. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS.Al-Hadid - 57:20)

            Kita memang harus giat mencari dan menjemput rezeki yang sudah disediakan Allah SWT, karena Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak merubahnya. Bahkan ada istilah Minang, “urang lalok makanan urang jago”. Artinya kira-kira orang yang santai saja atau suka tidur akan dikalahkan rezekinya oleh orang yang bangun dan giat bekerja.

           Dalam menjemput rezeki yang diusahakan , kita juga hendaknya selalu meluruskan niat karena Allah SWT, dan bersyukur atas apa yang kita dapatkan. Karena bersyukur dengan apa yang Allah berikan itulah seindah-indahnya keberkahan rezeki. Allah berfirman, “Dan (ingatlah), tatkala Tuhan Mu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu dan jika kamu mengingkari nimat Ku, maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim: 7).

            Carilah rezeki sebanyak-banyaknya tanpa meninggalkan kewajiban kepada-Nya, setiap apa yang kita punya tersimpan hak untuk manusia lainnya. Carilah rezki dengan qonaah, sesungguhnya Allah Maha Luas karunianya tidak akan pernah habis meski seluruh manusia di dunia terus memburunya. Maka ikhlaskan setiap usaha dan seberapa yang kita terima, sebagaimana sabdanya, “Barangsiapa ridha dengan pemberian Allah, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rezeki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha, niscaya rezekinya tidak akan diberkahi”. (HR Ahmad).

Semoga kita semua dimudahkan-Nya dalam giat menjemput rezeki masing-masing.Aamiin YRA. (SZ)