Jurnalisme Sehat
Artikel () 29 Juni 2020 18:30:55 WIB
Harian Kompas edisi 29 Juni 2020 di halaman depannya memuat tulisan dengan judul: “Jurnalisme Sehat Pandu Keputusan Masyarakat”. Di bawah judul tertulis, “Tren kebutuhan masyarakat atas kebutuhan informasi berkualitas akan bertahan pada masa mendatang. Jurnalisme harus mengedepankan kepentingan publik dan menjalankan disiplin verifikasi”.
Kompas menyebut hasil riset Reuters Institute Digital News Report 2020 per April 2020. Tingkat kepercayaan publik terhadap informasi dan berita mengenai virus corona yang berasal dari organisasi pemberitaan ada di posisi keempat. Posisi pertama ditempati dokter dan ilmuwan. Posisi kedua ditempati organisasi kesehatan tingkat nasional. Dan posisi ketiga ditempati organisasi kesehatan global. 59 persen responden percaya kepada media arus utama berbasis ruang redaksi. Pada tahun 2019, kepercayaan terhadap organisasi pemberitaan dipercayai 42 persen responden.
Beberapa narasumber memberikan pendapat terkait hasil riset ini. Ada narasumber yang menyatakan bahwa kebutuhan mencari referensi berbasis fakta ada para orang-orang yang bekerja sebagai pengambil kebijakan sektor publik. Yaitu informasi berbasis reportase, pendalaman, investigasi. Publik akan membutuhkan hal ini.
Narasumber lain menyatakan bahwa orang-orang semakin risau dengan informasi dari media sosial yang sering menjadi penyaluran informasi palsu. Di sini media arus utama memliki kelebihan. Karena memiliki kode etik yang menjadikan penyampaian informasi ataui berita tidak mungkin bohong.
Terkait dengan kondisi saat ini, di tengah pandemic Covid-19, nampaknya masyarakat harus banyak membaca berita atau informasi dari media arus utama yang berbasis ruang redaksi. Jika masyarakat masih menjadikan media sosial yang banyak tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaran suatu berita atau informasi, maka mereka akan terjebak sendiri kehidupannya.
Jika melihat hasil riset di atas, mudah-mudahan ini pertanda baik adanya peningkatan kepercayaan masyarakat kepada media arus utama berbasis ruang redaksi yang memiliki etika dalam pemberitaan.
Bisa dibayangkan jika masyarakat di tengah pandemic Covid-19 terjebak berita palsu tentang pasien Covid, jenazah Covid, dan lainnya, mereka akan salah bertindak dan merugikan orang lain. (efs)
Referensi: Harian Kompas 29 Juni 2020
ilustrasi: freefoto