Masker

Artikel () 27 Maret 2020 08:51:50 WIB


Hari Minggu 8 Maret 2020 saya berkunjung ke apotek milik pemerintah atau tepatnya BUMN untuk membeli obat. Lokasinya di Padang. Di dekat kasir ada terpampang sebuah kertas dalam plastic keras, tegak, dengan tulisan harga satu masker 2000 rupiah dan maksimal bisa beli 2 masker. 

Sekarang harga masker sudah sangat mahal, terutama di Jawa. Bahkan ada yang ketahuan menimbun. Permintaan masker yang tinggi dipicu oleh informasi sudah adanya orang Indonesia yang diduga terkena virus Corona. Marketplace seperti Tokopedia sudah melakukan tindakan kepada penjual masker dengan harga selangit. Di sisi lain, akun-akun media sosial meminta masyarakat agar berhati-hati dalam membeli masker lewat jalur online, karena banyak penipuan. 

Menjelang akhir Maret masker makin langka. Dan semakin sulit mendapatkan masker saat ini. Muncullah pembuat maker yang berorientasi sosial, yang akan diberikan kepada tenaga kesehatan serta mereka yang berada di garis depan.   

Kebutuhan masker saat ini memang sangat tinggi. Namun ternyata, ada yang lebih penting dari sekedar membeli masker untuk menghindari masuknya virus corona ke dalam tubuh, yaitu mencuci tangan dan pola hidup sehat. 

Ternyata virus corona menular dari telapak tangan yang sering memegang berbagai macam benda. Maka dianjurkan untuk rutin mencuci tangan. Lalu bagaimana dengan penggunaan masker? 

Masker digunakan jika berada di keramaian, untuk melindungi diri jika batuk dan flu, atau melindungi diri dari orang yang batuk dan flu. Tapi saat ini memang lebih baik memakai masker jika berada di tengah orang yang tidak ramai sekalipun.

Namun yang utama dan dianjurkan adalah mencuci tangan. Karena tangan, terutama telapak tangan dalam aktivitas sehari-hari akan selalu menyentuh berbagai permukaan benda. Di mana benda yang tersentuh telapak tangan itu juga banyak disentuh oleh telapak tangan orang lain atau boleh jadi ada bekas flu dan batuk orang lain. 

Hal lain yang juga jangan dilupakan adalah yang dipesankan oleh tokoh agama. Yaitu bahwa yang menciptakan, mengendalikan virus adalah Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita diminta berdoa agar dihindarkan olehNya dari terkena virus Corona. 

Kita diingatkan bahwa seseorang bisa terkena atau tidak terkena virus Corona adalah atas kehendakNya. Oleh sebab itu, maka kita harus memperbanyak doa kepadaNya. 

Jadi, kita memang harus mengetahui terlebih dahulu cara menghadapi virus Corona sesuai anjuran lembaga terkait. Setelah itu baru kita laksanakan pesan-pesan tersebut. Termasuk cuci tangan rutin, mengenakan masker, berdoa, dan juga menjaga pola hidup sehat, serta tetap tenang. Karena jika jika tidak tenang, akan mempengaruhi kondisi badan. (efs)

 


Berita Terkait Lainnya :