KISAH TUKANG TAHU
Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 17 November 2019 21:19:18 WIB
KISAH TUKANG TAHU
Ada seorang tukang penjual tahu… Setiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik angkot langganannya. Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah. Setiap selesai sholat subuh ia selalu berdoa kepada Allah SWT agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, berangkat selesai sholat subuh dan pulang sore hari.
Dagangannya selalu laris manis... Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya, entah knapa tiba2 ia terpeleset. Semua dagangannya jatuh ke sawah, hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung! Mengeluh ia kepada Allah, bahkan “menyalahkan” Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia telah berdoa selepas sholat subuh. Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang.
Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpang yang biasa berlangganan angkot tersebut tewas!
Hanya ia satu-satunya penumpang yang selamat, “gara-gara” tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang.
Doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Allah dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yg diminta.
Allah Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri. Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk! Sesuai Firman Allah SWT berikut ini ,“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. al-Baqarah/2: 216)
Berangkat dari kisah tadi, marilah kita terus introspeksi dan mawas diri sebagai evaluasi apa saja yang telah dilakukan selama ini. Kemudian apa keberhasilan apa yang telah dicapai, apa masalah dan hambatannya, bagaimana solusi yang dibuat untuk selanjutnya kita jadikan tonggak agar melangkah lebih baik pada masa berikutnya.