Yok Kita Bangun Sumbar Lebih Hebat dan Bermartabat

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 12 November 2019 13:59:40 WIB



Oleh Yal Aziz

ADA hal menarik untuk dikaji dan dianalisa kembali tentang perkataan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno seusai pemilihan presiden,  28 Juni, 2019 lalu. Waktu itu gubernur Sumbar dengan tegas mengajak masyarakat untuk  meninggalkan segala perbedaan yang terjadi selama proses pemilihan presiden dan wakil presiden. 

Tujuannya, agar masyarakat bersatu kembali untuk membangun Sumatera Barat dan Indonesia yang lebih baik. Apalagi proses Pilpres, Juni 2019 lalu itu sudah sesuai dengan asas demokrasi.


Untuk itu, segala perbedaan yang terjadi selama proses pemilu harus ditinggalkan di belakang agar ke depan Sumatera Barat dan Indonesia bisa lebih maju dan bersaing dengan negara-negara maju di dunia. 


Apa yang dikatakan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno ini sejalan dan senada dengan ungkapan orang Minangkabau yang selalu akan disebut-sebut setelah proses demokrasi selesai digelar, biduak lalu kiambang batauik. Maksudnya, setelah sampan lewat, tanaman air kembali menyatu. 

Jadi, ungkapan Gubernur Sumbar ini menunjukkan bahwa orang Minangkabau sangat menghargai proses demokrasi sebagai upaya untuk mencari pemimpin, dan bisa kembali bersatu setelah semuanya selesai. 

Secara fakta pun kini, antara Jokowi dan Prabowo sudah bersatu dengan tekad yang sama membangun Indonesia. Bahkan, bersatuya dua kandidat presiden, merupakan sejarah baru juga bagi negara Indonesia, sejak kemerdekaan, 1945 lalu.  

Untuk itu, bagi para pendukung baik Jokowi maupun Prabowo, baik di Nusantara, maupun yang di Sumatera Barat agar bersatu juga membangun Indonesia dan Ranah Minang.

Sebagai anak bangsa dan anak Ranah Minang, sudah saatnya pula untuk bersatu kembali dan melupakan perbedaan pendapat di masa lalu. Kini hanya ada satu tekad, mari kita bangun negara dan Ranah Minang secara bersama-sama. Saciok bak ayam, sadanting bak basi. Mardeka!!!. (Penulis wartawan tabloidbijak.com dan ketua SMSI Sumbar).