Belajar dari Keberhasilan Nabi Muhammad
Artikel () 10 November 2019 09:46:22 WIB
Setiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. Tentunya ini punya arti sendiri. Karena memang sudah seharusnya, umat Islam diingatkan akan berbagai hal yang bisa ditiru dari sosok Nabi Muhammad Saw ini.
Untuk mengetahui tentang sosok Nabi Muhammad Saw, perlu lebih banyak membaca kisah hidupnya. Saat ini sudah banyak buku-buku yang menceritakan kisah hidup Nabi Muhammad Saw dari berbagai sudut pandang. Misalnya dari sudut ekonomi, manajemen, sosial, politik, dan lainnya.
Selain itu, ceramah yang menceritakan tentang sosok Nabi Muhammad Saw juga bisa dilihat di internet melalui media sosial seperti Youtube. Saya mengutip salah satu ceramah yang disampaikan oleh Adiwarman Karim yang menceritakan tentang keadaan saahabat yang baru pindah ke Madinah dan menjalankan usahanya. Mereka bersaing dengan para pedagang Yahudi di Madinah, sudah berjual beli sesuai ajaran Islam yaitu tidak mengurangi timbangan, tapi masih banyak orang yang datang ke tempat pedagang Yahudi. Padahal pedagang Yahudi tersebut menjual barang harga 1 kilogram tetapi berat sebenarnya 0,9 kilogram. Sedangkan para sahabat menjual harga barang 1 kilogram dengan berat 1 kilogram.
Maka Nabi Muhammad Saw menyarankan kepada sahabat yang berdagang agar melebihkan jualannya. Lalu para sahabat mengikuti saran Nabi Muhammad Saw. Mereka menjual barang harga 1 kilogram dengan berat 1,1 kilogram atau lebih dari ini. Maka setelah beberapa waktu berjalan, konsumen ramai membeli di pedagang muslim. Mereka merasakan bahwa ketika membeli dari pedagang muslim lebih berat dari pedagang Yahudi.
Inilah salah satu sisi dari Nabi Muhammad Saw yang memberikan saran kepada sahabat setelah pindah ke Madinah. Dan ternyata saran tersebut membawa keberhasilan bagi pedagang muslim tersebut.
Nabi Muhammad Saw memang seorang pedagang atau pebisnis. M. Syafii Antonio dalam salah satu ceramahnya di Youtube menyampaikan bahwa bisnis Nabi Muhammad Saw adalah bisnis berskala besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kuda atau unta yang dibawa untuk mengangkut barang dagangan Nabi Muhammad Saw. Selain itu, bisnis Nabi Muhammad Saw adalah antarnegara. Jadi, bisnis Nabi Muhammad Saw berskala besar dan lintas negara atau antarnegara.
Tak heran jika Nabi Muhammad Saw ketika muda adalah orang yang berhasil secara ekonomi. Ketika menikah dengan Khadijah r.a Nabi Muhammad Saw memberikan mahar yang nilai nominalnya cukup besar. Jika dirupiahkan nilainya setara ratusan juta rupiah.
Setelah menjadi Nabi dan Rasul di usia 40 tahun, Nabi Muhammad Saw sangat bersemangat dalam bersedekah. Sehingga sering terlihat Nabi seperti orang miskin. Padahal baru saja memberi sedekah kepada kaum dhuafa dalam jumlah yang sangat besar.
Nabi Muhammad Saw dari garis keturunan ayahnya, keluarga ayahnya dikenal sebagai orang terpandang dan juga kaya raya. Sehingga tidak heran jika kelak Nabi Muhammad Saw sebelum menjadi nabi sudah memiliki kekayaan yang cukup banyak. Karena sukses dalam berbisnis.
Semoga kita selaku umat Islam bisa mencontoh kesuksesan Nabi Muhammad Saw sehingga bisa menjadi pribadi yang kuat dalam hal ekonomi dan bisa bersedekah kepada kaum dhuafa. (efs)
ilustrasi: shutterstock dotcom