Omzet Meningkat di Bulan Ramadan
Artikel () 13 Mei 2019 22:51:21 WIB
Harian Bisnis Indonesia edisi 13 Mei 2019 dalam salah satu halamannya memuat tulisan dengan judul, “Emiten Peritel Memanen Omzet”. Yang dimaksud emiten adalah perusahaan yang sudah menjual sahamnya kepada masyarakat atau go public.
Berita ini tentu saja menambah positif suasana bulan Ramadan. Karena ketika umat Islam yang sudah wajib berpuasa hanya makan dua kali sehari justru bisa menaikkan omzet para peritel tersebut. Umat Islam yang dilatih menahan dari makan dan minum, berkata kasar, melakukan hubungan suami istri, justru merasakan kegembiraan di bulan Ramadan. Dan hal ini turut mendorong mereka untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya dengan baik dan berkualitas.
Selain itu, masih di Bisnis Indonesia, di halaman lain dimuat berita dengan judul, “Lini Elektronik Dapat Momentum Ramadan”. Di berita ini disebutkan bahwa penyaluran pembiayaan barang elektronik bisa tumbuh dalam rentang 25% hingga 40% karena terjadinya kenaikan permintaan menjelang lebaran.
Adapun barang-barang elektronik yang diminati oleh konsumen adalah lemari es, ponsel pintar, televisi, pendingin ruangan, mesin cuci, dan juga furniture seperti sofa.
Kembali ke emiten peritel, mereka memiliki potensi pertumbuhan penjualan di bulan Ramadan dan Lebaran sebesar 15-20%. Sementara dari jumlah penjualan, ada emiten yang menyebut bahwa 36 persen dari target penjualan dari tahun 2019 ada di momentum Ramadan dan Lebaran. Dan itu setara 4-5 kali lipat penjualan di bulan biasa. Produk fesyen atau pakaian merupakan andalan penjualan dari para peritel tersebut.
Di luar masalah penjualan dan omzet ini, bulan Ramadan memang diperuntukkan kepada umat Islam agar mereka meningkatkan juga keimanan mereka baik secara kuantitas dan kualitas. Seperti melaksanakan salat malam, yaitu salat tarawih setelah salat Isya dan salat tahajud setelah tidur dan kemudian bangun sebelum sahur. Juga membaca Alquran, bersedekah, memberi makan berbuka kepada muslim lain, iktikaf, dan lainnya.
Maka, jika di bidang ekonomi para peritel bisa mengalami kenaikan pertumbuhan omzet mereka, sudah sepantasnya umat Islam juga mengalami kenaikan keimanan dan ketakwaan. Sehingga ketika selesai dari Ramadan mereka mengalami peningkatan spiritualitas yang berdampak positif kepada kehidupan mereka. Seperti rezeki semakin banyak, badan makin sehat, pikiran dan hati lapang, anak istri makin sehat lahir batin, dan lainnya.
Karena, jika bulan Ramadan ini tidak bisa mendapatkan kenaikan iman dan takwa, tentu sangat disayangkan. Karena khusus pada bulan puasa inilah Allah Swt yang memberikan ganjarannya. (efs)
Referensi: Bisnis Indonesia, 13 Mei 2019
ilustrasi: shutterstock dot com