Ibadah Puasa dan Asmara Subuh
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 13 Mei 2019 09:03:33 WIB
MEMBAHAS masalah ibadah puasa dan asmara subuh, memang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan anak muda atau generasi kekianian yang poler dengan istilah genarasi melenial. Kenapa? Karena kebiasaan jalan-jalan seusai salat subuh sudah menjadi budaya bagi generasi melenial. Tujuannya, jalan-jalan dengan tujuan kepinggir laut bagi remaja Kota Padang.
Sepanjang jalan, ada diantara generasi melenial tersebut memanfaatkan kesempatan sesusai salat subuh itu dengan tujuan tertendu dan bahkan ada diantara mereka melakukan hubungan tak senonoh begitu ada kesempatan.
Masalah puasa, tak pula menjadi pemikiran mereka. Soalnya, ibadah puasa tak menjadi kewajiban bagi dirinya. Yang penting happy dengan kekasih dan mamanfaatkan suasana seusai salat subuh.
Untuk itu, diharapkan kepada tokoh masyarakat dan orang tua untuk mengawasi prilaku generasi melenial ini dengan serius. Soalnya, masalah kerusakan moral generasi muda di era melenial ini sudah sangat berbahasa dan mengkhawatirkan, terutama ditinjau dari padangan agama Islam.
Secara fakta, pergaulan bebas bagi remaja sekarang sudah menjadi trend baru bagi generasi melenial ini. Bahkan, bagi generasi melenial ini dalam melakukan perbuatan yang menyimpang dari nilai-nilai budaya serta agama, tak mereka hiraukan. Bagi mereka yang penting enjoy dan happy.
Yang ironisnya, generasi melenial ini sama sekali tidak memikirkan dampak apa yang terjadi pada dirinya dan keluarganya. Jadi jangan heran jika banyak dianatara remaja putri sekarang sudah tak perawan lagi.
Kedepan kita tentu berharap kepada para guru, orang tua, tokoh masyarakat dan khususnya para penceramah, serta ulama untuk bertegas-tegas masalah ini. Maksudnya, para ulama untuk menganjurkan pemerintah untuk meningkatkan iman dan ketakwaan remaja dengan cara melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perintah agama.
Khusus kegiatan asmara subuh, agar pemerintah khususnya pemeko Padang untuk meningkatkan penagawas di objek wisata pinggir laut dan melakukan razia rutin setian hari dan melarang remaja yang berjalan berpasang-pasangan.
Yang tak kelah pentingnya, agar pemerintah Kota Padang melarang semua rumah makan buka siang hari, kecuali rumah makan tertentu untuk anak bangsa yang beragama selain Islam.
Begitu juga dengan tempat hiburan malam yang bisa dikatakan sebagai tempat ajang maksiat, baik masalah minuman keras, maupun sebagai tempat transaksi sex. Bagaimana pun jua, tempat hiburan malam tersebut, selain merusak generasi muda dan wanita dan lelaki hidung belang, juga sebagai titik awal dari berbagai kejahatan.
Khusus kepada Satpol PP dan aparat penegak hukum lainnya untuk bersenirgi dalam memberantas segala bentuk kejahatan yang diakibat dari minuma keras dan berjoget ria di tempat hiburan.
Kemudian, kita berharap kepada pemerintah untuk lebih serius dalam melaksanakan perda maksiat dan tanpa pandang bulu. Apalagi publik di nusantara ini tahu, kalau Walikota Padang merupakan kader elit PKS yang perolehan suaranya sangat membanggakan di pemilu 2019 ini.
Selanjutnya kepada orang tua dan ulama, untuk bersikap tegas dalam menetukan sikap dalam menjaga dan memeliara generasi melenial. Caranya tentu melarang anaknya mengikuti Bangsa yang baik adalah bangsa yang berhasil melahirkan para pahlawan-pahlawan bangsa dan negara. Semoga !!!. (penulis waratwan tabloidbijak.com)