Ramadhan dan Alquran Oleh: Irwan Prayitno

Ramadhan dan Alquran Oleh: Irwan Prayitno

Artikel Drs. AKRAL, MM(Badan Pemberdayaan Masyarakat) 09 Mei 2019 08:21:49 WIB


 

Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa dari waktu ke waktu semakin banyak masyarakat yang bangga anak-anaknya menjadi penghafal Alquran, dan juga mampu khatam Alquran di usia belia atau usia muda. Fenomena ini bisa kita lihat di berbagai pelosok tanah air, termasuk juga di Sumbar. Rumah tahfiz Alquran tumbuh dan berkembang di mana-mana. Berbagai sekolah, baik negeri dan swasta juga melaksanakan wisuda tahfiz Alquran untuk siswa mereka.

Menjamurnya rumah tahfiz Alquran dan juga kegiatan wisuda tahfiz Alquran turut mendukung penerapan pendidikan karakter di berbagai sekolah. Mereka yang dibangun karakternya di sekolah didekatkan dengan Alquran melalui kegiatan khatam Alquran dan tahfiz Alquran. Orang tuanya pun bangga dan senang anak mereka bisa khatam dan hafal Alquran.

Dan kini, kita berada di bulan Ramadan, bulan turunnya Alquran. Di bulan Ramadan, terdapat lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang banyak ditunggu kedatangannya oleh umat Islam yang melakukan iktikaf di masjid dan musala. Karena malam tersebut nilainya lebih baik dari seribu bulan.Sehingga bulan Ramadan ini menjadi begitu istimewa bagi umat Islam. Dan perlu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan kebaikan yang melimpah yang disediakan oleh Allah Swt.

Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di bulan Ramadan adalah membaca Alquran. Pada bulan Ramadan Malaikat Jibril diutus menemui Nabi Muhammad Saw untuk mengulang bacaan Alquran beliau.

Sementara para salafus salih seperti Imam Malik ketika memasuki bulan Ramadan menutup buku-bukunya dan mengambil Alquran serta duduk di masjid. Demikian pula Imam Ahmad, ketika masuk bulan Ramadan meninggalkan urusan fatwa dan konsentrasi untuk berzikir dan membaca Alquran. Para salafusalih berupaya mengkhatamkan Alquran dengan penuh konsentrasi di bulan Ramadan.

Maka, kita yang hidup di zaman sekarang, perlu mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para salafus salih untuk membaca Alquran di bulan Ramadan dengan penuh konsentrasi. Jika anak-anak sudah semakin banyak yang khatam Alquran, dan hafal Alquran, maka sudah sewajarnya orang tuanya pun juga ikut membaca Alquran hingga khatam.

Dengan membaca Alquran justru akan memberikan dampak positif bagi yang membacanya, dan juga bagi yang menghafalnya. Dan membaca Alquran di bulan Ramadan akan mendapatkan balasan yang jauh berlipat karena Allah Swt sendiri yang memberikan ganjaran pahala.

Bagi yang sudah terbiasa dekat dengan Alquran, tentunya sangat beruntung. Karena orang-orang yang dekat dengan Alquran akan mendapat kemudahan dan pertolongan dari Allah Swt dalam hidupnya. Maka, kita bisa mencontoh orang-orang yang hidupnya sukses, lapang, karena selalu dekat dengan Alquran.

Mereka yang selama ini hidupnya susah, pikiran sempit, seperti tidak ada jalan keluar, mari coba dekatkan diri dengan Alquran. Mulailah membacanya secara rutin, diawali dari beberapa ayat hingga satu halaman. Jika sudah ringan membacanya, maka insya Allah bisa membaca hingga 1 juz atau 20 halaman setiap hari. Bahkan bisa lebih banyak dibaca jika berada di bulan Ramadan, karena ganjaran pahala yang berlipat langsung dari Allah Swt.

Membaca Alquran adalah bagian dari mengingat Allah (dzikrullah). Allah Swt berfirman dalam surat Ar-Ra’du ayat 28 yang artinya, “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.”

Semoga di bulan Ramadan ini kita bisa membaca Alquran dan mengkhatamkannya. Serta dengan membaca Alquran tersebut Allah Swt hilangkan kesulitan hidup kita dan diberikan rezeki dan pertolongan dari arah yang tidak disangka-sangka. Amin. (Padeks 852019) (by. Akral)