Pileg dan Pilpres Badunsanak di Ranah Minang

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 14 Maret 2019 00:00:00 WIB


 

KINI, para politisi dari berbagai partai politik peserta Pemilu 2019 dan pendukung calon presiden, baik pasangan Joko WIdodo-Makruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno lagi kasak khusuk mencari dukungan. Bahkan, di semua tempat para calon legislatif selalu mengkapanyekan diri dan partainya. Begitu juga dengan pendukung calon presiden. 

Tapi suasana masih terkendali secara baik untuk Pileg dan Pilpres. Kenapa? Karena masing-masing calon anggota legislatif dari berbagai partai tersebut masih mampu mengendalikan pendukungnya. Begitu juga dengan pendukung calon presiden,  Joko Widodo-Makruf Amin dan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno.

Di Sumatera Barat, ada istilah Pemilu Badunsanak (Kekeluargaan). Maksudnya, meskipun pilihan partai berbeda, tapi sebagai masyarakat Minang tetap Badunsanak. Partai dan calon presiden boleh beda, tapi sebagai orang Minang harus mengutamakan kekeluargaan alias Badunsanak.

Secara adat dan budaya, masyarakat Sumatera Barat Ranah Minang ada tutunan adat dan agama. Bagi orang Minang ada istilah Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah. Fakta itulah yang membuat suasana Pemilu dan pemilihan presiden di Sumatera Barat aman-aman saja alias adem ayem. 

Meskipun adem ayem, tak ada salahnya juga kita mengingatkan pemuka adat dan agama untuk tetap menjaga suasana kondusif di Ranah Minang. Pilihan boleh beda, tapi kita tetap badunsanak. Istilah Badunsanak tersebut karena masyarakat Minang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan identitas agama Islam. 

Kemudian secara geografis, Minangkabau meliputi daratan Sumatra Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatra Utara, barat daya Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia.

Selanjutnya, orang Minang sering kali disamakan sebagai orang Padang. Hal ini merujuk pada nama ibu kota provinsi Sumatra Barat, yaitu Kota Padang. Namun, mereka biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak yang dimaksudkan sama dengan orang Minang itu sendiri.

Menurut A.A. Navis, Minangkabau lebih merujuk kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu yang tumbuh dan besar karena sistem monarki,  serta menganut sistem adat yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan atau matrilineal.

Yang hebatnya, walaupun budayanya sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Thomas Stamford Raffles, setelah melakukan ekspedisi ke pedalaman Minangkabau tempat kedudukan Kerajaan Pagaruyuang, menyatakan bahwa Minangkabau ialah sumber kekuatan dan asal bangsa Melayu, yang kelak penduduknya tersebar luas di Kepulauan Timur.

Masyarakat Minang bertahan sebagai penganut matrilineal terbesar di dunia. Selain itu, etnis ini telah menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra-Hindu dengan adanya kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum. Prinsip adat Minangkabau tertuang dalam pernyataan Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (Adat bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran Islam.

Orang Minangkabau sangat menonjol di bidang perniagaan, sebagai profesional, dan intelektual. Mereka merupakan pewaris dari tradisi lama Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis.

Lebih dari separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, Bandar Lampung, dan Surabaya. 

Sementara di luar wilayah Indonesia, etnis Minang terkonsentrasi di Kuala Lumpur, Seremban, Singapura, Jeddah, Sydney,  dan Melbourne. Masyarakat Minang memiliki masakan khas yang populer dengan sebutan masakan Padang yang sangat digemari di Indonesia bahkan mancanegara. Bahkan kini ada sebuah lirik lagu Nasi Padang yang dilantunkan Kvitland bule dari Norwegia, Erofa.

Harapan kita kedepan baik untuk pileg dan pilres, agar berlangsung aman dan damai. Pilihan boleh berbeda dan tetapi kita tetap Badunsanak sebagai orang Minang. (Berbagi sumber dan penulis wartawan tabloidbijak.com)