Mencari Menantu Pria yang Berkualitas

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 12 Oktober 2018 16:01:39 WIB


 

Membebaskan anak perempuan untuk mencari suami memang tidak salah. Tapi alangkah baiknya, jika orang tua mencari menantu pria yang berkualitas. Kenapa? Karena dari menantu pria akan lahir generasi penerus melalui anak perempuan.

Di Sumatera Barat, berbagai adat dan budaya dalam masalah mencari menantu. Bahkan, lain lubuk lain pula ikannya, lain padang padang lain pula belalangnya.

Sebagai contoh, di Kabupaten Padang Pariaman, pihak keluarga termasuk ninik mamaknya, ikut ambil bagian dalam memilih dan memilah calon menantu prianya. Adapun indikasinya melihat kepada bibit, bobot dan bebet. Selain itu juga dilihat dari sisi gelar adat, apakah si calon menantu sutan atau sidi, serta sidi badarik. 

Kemudian secara adat, orang tua dari pihak perempuan diaharuskan juga menyiapkan uang jemputan, yang nilainya berpariasi, tergantung status si calon menantu putra tersebut, serta gekar adat dan budayanya.

Yang hebat dan menariknya, sampai sekarang, masyarakat di Kabupaten Padang PAriama masih taat memagang teguh adat dan budayanya dalam masalah mencari menantu. Bahkan, masalah uang jemputan, bisa juga dikatakan termasuk pamer dari kaum dan para ninik mamaknya.

Tulisan ini tidak membahas masalah plus minus masalah memilih dan memilah menantu dari sisi uang jemputan. Tapi lebih membicarakan masalah kualitas si calon menantu dari sisi moral adat dan agama, yang sesuaio dengan Adat Basandi Syarak dan Syarakt Basandi Kitabullah.

Salah satu kriteria penting yang didambakan para orang tua adalah memastikan bahwa calon suami anaknya sudah memiliki pekerjaan tetap. Sebab ketika menikah, banyak biaya yang diperlukan dan pasangan suami istri harus memenuhi kebutuhan tersebut tanpa meminta uang pada orang tua lagi.

Mencintai istrinya
Percuma jika calon menantu memiliki kekayaan yang tak akan habis sampai tujuh turunan jika pria tersebut tidak mencintai istrinya. Jadi menantu pria yang berkualitas juga harus mampu menunjukkan cintanya pada istri dan mertuanya.

Bisa bergaul
Selain memiliki pekerjaan tetap dan mencintai istrinya, calon menantu yang berkualitas juga sebaiknya bisa bergaul dengan keluarga besar dari pihak mertua. Membangun hubungan baik antara menantu dan mertua pun biasanya dilakukan melalui acara keluarga yang dilaksanakan secara rutin.

Sebagaimana kita ketahui, keluarga adalah sebuah entitas yang membutuhkan kerja sama tinggi diantara para anggotanya. Ketika ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kesulitan, anggota keluarga lain akan sigap membantu tanpa harus diminta. Saat ada event keluarga yang membutuhkan bantuan dari seluruh anggota keluarga, sebuah keluarga yang berfungsi dengan baik akan bahu membahu meringankan beban.

Seorang calon menantu yang baik menyadari fungsi penting keluarga dalam kehidupannya. Bahkan, kehadirannya dalam keluarga, sekaligs bisa membarikan bantaun, baik moral maupun moril. Maksudnya, si calon menantu harus menyadari kalau dirinya sudah menyatu dengan keluarga istrinya. 

Biar bagaimanapun, keluarga pasangan adalah orang asing yang baru kamu kenal setelah puluhan tahun hidup. Wajar jika terkadang ada rasa rikuh dan canggung saat berhadapan dengan mereka. Saat di rumah kamu terbiasa masuk rumah mengenakan sepatu, di keluarga pasangan kaus kaki saja sudah harus dilepas sejak masih di depan pintu masuk. Perbedaan kebiasaan macam ini membutuhkan usaha menyesuaikan diri yang tidak bisa dianggap remeh.

Salah satu tanda kamu sudah siap jadi calon menantu yang baik adalah ketika kamu mampu mengakali perbedaan tersebut dengan bijak. Walau kebiasaan keluargamu dan keluarganya berbeda, kamu tidak canggung saat harus masuk dan berbaur dengan keluarganya. Kamu mampu membawa diri dengan baik agar bisa diterima, tanpa harus kehilangan jati dirimu yang sesungguhnya. (berbagai sumber dan penulis waratwan tabloidbijak.com)