Gubernur Orasi Ilmiah di UI
Artikel () 03 Agustus 2018 13:36:28 WIB
Dianggap sebagai alumnus yang berhasil mengamalkan ilmu psikologi di pemerintahan yang dipimpinnya, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno diundang menyampaikan orasi ilmiah di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI).
Dalam Dies Natalis Fakultas Psikologi UI ke-58, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Peran Pemetaan Potensi SDM dalam Aktualisasi Bonus Demografi”. Dan judul kecilnya adalah “Aplikasi Pemetaan Potensi SDM di Pemprov Sumbar”.
Dalam tulisan yang disiapkan tersebut, Gubernur mengawali orasinya dengan menyebut potensi bonus demografi yang akan berperan mendorong kemajuan pembangunan Indonesia. Pada 2020-2030 penduduk usia produktif berjumlah 180 juta jiwa, dan penduduk usia nonproduktif berjumlah 60 juta jiwa. Perbandingannya 3 banding 1.
Jika besarnya penduduk usia produktif ini bisa diaktualisasikan potensinya dengan baik, maka akan berdampak positif. Sebaliknya, penduduk usia produktif yang tidak bisa diaktualisasikan potensinya akan menyebabkan munculnya kriminalitas. Ini jelas berdampak negatif.
Aktualisasi bonus demografi ini sejalan dengan rencana Presiden Joko Widodo yang akan menekankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada fase kedua. Di mana sebelumnya pada fase pertama menekankan pembangunan infrastruktur.
Dengan jumlah penduduk yang besar, aktualisasi bonus demografi bisa dilakukan melalui pemetaan potensi. Namun karena terlalu besar, maka salah satu tempat yang bisa dilakukan pemetaan potensi adalah sekolah. Siswa SMP dengan melakukan pemetaan potensi bisa menentukan untuk melanjutkan ke SMA atau SMK. Dan siswa SMA dengan melakukan pemetaan potensi bisa menentukan ke perguruan tinggi mana dia bisa masuk di dalamnya. Apakah perguruan tinggi negeri favorit atau perguruan tinggi negeri biasa, atau perguruan tinggi swasta.
Pemetaan potensi adalah nama lain dari tes psikologi, psychological testing, assessment, dan nama lainnya. Pemetaan potensi akan menginformasikan tentang diri seseorang yang terdiri atas: bakat, kepribadian, dan minat. Bakat bisa terdiri dari bakat intelektual, seni, olahraga, atau yang lainnya. Gabungan bakat, kepribadian, dan minat jika diarahkan ke tempat yang tepat akan menghasilkan. Dan pemetaan potensi berguna dipakai di organisasi atau perusahaan sedikitnya di 4 kegiatan. Kegiatan itu adalah, seleksi, penempatan, promosi, dan pendidikan dan latihan.
Dalam orasinya Gubernur mencontohkan bagaimana dalam olahraga karate, penggunaan pemetaan potensi bisa menghasilkan atlet berprestasi. Beliau mencontohkan bagaimana Inkanas Sumbar yang ia pimpin melakukan talent scouting. Dari hasil talent scouting didapat karateka lapis 1 dan lapis 2. Kedua lapis karateka ini dikirim ke berbagai perlombaan karate, baik skala nasional dan internasional. Mereka yang dikirim ini berprestasi dengan mempersembahkan juara dan medali.
Kemudia, dalam aplikasi di Pemprov Sumbar, Gubernur mengawali kepemimpinannya dengan menata berbagai hal. Misalnya kondisi Sumbar yang sedang rehab-rekon akibat gempa 2009, laporan keuangan Pemprov Sumbar yang berstatus Disclaimer, ekonomi yang perlu pembenahan.
Pada 2010, dilakukan pemetaan potensi dalam kegiatan seleksi CPNS. Hasil dari pemetaan potensi tersebut didapat pegawai yang berkeja baik. Menjadi andalah tempat kerjanya masing-masing. Kemudian sejak 2011 pemetaan potensi hingga 2018 telah menghasilkan database pegawai yang berguna untuk penempatan dan promosi, serta juga untuk pendidikan dan latihan.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pemetaan potensi mesti objektif agar didapat orang yang tepat, atau the right man in the right place. Jangan sampai subjektif dengan alasan suka tidak suka, tim sukses, afiliasi politik, dan lainnya. Jika pemetaan potensi tidak objektif, akan mengganggu pemerintahan dan pelayanan publik.
Dalam orasinya Gubernur juga menyatakan bahwa dari pejabat eselon 2 hingga eselon 4 merupakan orang yang memenuhi syarat nilai tertentu, agar bisa bekerja dengan baik dan menjadi tim kerja yang kompak. Hasil dari tim yang bisa bekerja dengan baik ini adalah masing-masing OPD mendapat penilaian. Ada yang dari pemerintah pusat, LSM dalam dan luar negeri, media, maupun swasta. Hampir 300 penghargaan yang didapat dari prestasi para OPD tersebut.
Misalnya saja penilaian WTP atas laporan keuangan Pemprov Sumbar, yang saat ini sudah 6 kali memperoleh WTP. Kemudian penghargaan dari Ombudsman RI kepada berbagai unit kerja di Pemprov. Dan juga kinerja Pemprov Sumbar yang tadi dinilai C telah berubah menjadi BB. IPM Sumbar pun terus naik dan bertahan di urutan 9 nasional.
Pendapatan perkapita Sumbar yang tadinya 17 juta rupiah di 2010 meningkat menjadi 37 juta rupiah di 2016. Kemiskinan dan pengangguran sejak 2010 juga ikut mengalami penurunan. Pertumbuhan ekonomi Sumbar termasuk yang sering di jajaran tertinggi untuk wilayah Sumatra. Dan angkanya sering di atas nasional. Sedangkan angka kemiskinan berada di bawah angka nasional.
Gubernur juga menyampaikan bahwa pemetaan potensi berguna untuk persatuan, terutama bagi organisasi masyarakat yang sering mengalami konflik sehingga jadi konsumsi media. Dengan menggunakan pemetaan potensi, pemimpin organisasi bisa menginginkan pengurus yang seperti apa, dan juga anggota yang seperti apa. Dengan pemetaan potensi, konflik organisasi bisa diminimalkan. Sehingga organisasi bisa mencapai tujuan maupun visi dan misinya. (efs)