Menjual Objek Wisata Siti Nurbaya
Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 10 Mei 2018 14:23:33 WIB
Oleh Yal Aziz
Nama objek wisata Siti Nurbaya, diambil dari kisah cinta Siti Nurbaya wanita Kota Padang dengan Syamsul Bahri. Kisah cinta dua remaja yang tak sampai ini, ditulis Marah Rusli di dalam novelnya yang diterbitkan Balai Pustaka, sebuah penerbit nasional negeri Hindia Belanda, pada tahun 1922.
Dari kisah cinta Siti Nurbaya ini, terkesan penulis Marah Rusli dipengaruhi oleh perselisihan antara kebudayaan Minangkabau dari Sumatera bagian barat dan penjajah Belanda, yang sudah menguasai Indonesia sejak abad ke-17.
Sekilas, kisah cinta Siti Nurbaya ini menceritakan cinta remaja antara Samsulbahri dan Siti Nurbaya, yang kandas ditengah jalan. Kenapa? Karena disaat Siti Nurbaya dan Syamsulbahri sedang menjalin cinta, mereka terpaksa berpisah, karena Samsulbahri terpaksa pergi ke Batavia untuk melanjutkan pendidikan.
Tragisnya, orang tua Siti Nurbaya memaksa anaknya untuk menikah dengan Datuk Meringgih seorang bangsawan yang kaya tetapi berprilaku kasar. Tujuan orangtuanya memaksa Siti Nurbaya menikah dengan Datuk Maringgih karena dililit utang.
Yang ironisnya, Siti Nurbaya juga dibunuh oleh Datuk Maringgih. Kemduain pada akhir cerita novel tersebut, Samsulbahri yang menjadi anggota tentara kolonial Belanda, juga berhasil membunuh Meringgih dalam suatu revolusi. Hebatnya, dalam novel tersebut, Marah Rusli juga membuat ending cerita dengan meninggalnya Syamsulbahri, akibat luka yang dideritanya.
Kini, kisah cinta dalam novel tersebut, dijadikan salah satu objek wisata di Kota Padang, tepatnya di Gunung Padang. Bahkan, Taman Wisata Siti Nurbaya menjadi salah satu destinasi di Kota Padang. Kenapa? Karena Taman Wisata Siti Nurbaya berada diketinggian puncak bukit dan diperindah dengan lebatnya hutan dan pemandangan laut. Kini pun, dipuncak Gunung Padang tersebut terlihat dengan jelas tulisan Kota Padang.
Bagi masyarakat Kota Padang, keberadaan Gunung Padang berada di seberang selatan dari muara Sungai Batang Arau. Gunung Padang termasuk dalam wilayah Kecamatan Padang Selatan. Gunung Padang menyimpan kombinasi antara panorama yang indah, legenda cinta, dan sepenggal sejarah masa pendudukan Jepang.
Yang hebatnya, dari puncak Gunung Padang tersebut, mata masyarakat bisa bebas memandang seluruh arah. Kondisi Gunung Padang selain indah dan memanjakan pandangan ke lautan yang membentang luas. Mata kian merasa nyaman, kesegeran pikiran menyelinap menatap kemurnian pesona yang indah. Untuk menuju ke kawasan wisata Gunung Padang ini bisa melalui Jembatan Siti Nurbaya.
Dari gerbang itu menelusuri dan berjalan menanjak hingga ke puncak, sekitar 15- 30 menit perjalanan. Di sisi kiri jalan, beberapa kali akan kita temukan sisa bunker peninggalan masa pendudukan Jepang. Pada sisi kanan menjelang puncak, akan menemukan sebuah celah batu dengan tangga menurun.
Kemudian, Taman Wisata Siti Nurbaya hanya berjarak 15 km dari pusat kota Padang. Bisa diakses melalui Jembatan Siti Nurbaya yang hanya berjarak 500 m. Selain itu, dari bawah bukit hingga puncak Gunung Padang, kita juga bisa mendaki melalui jalur-jalur tangga yang telah tersedia sejauh 1 km.
Selanjutnya di Taman Wisata Siti Nurbaya, masyarakat selain bisa menikmati pemandangan yang sanat indah, juga dapat melihat beberapa peninggalan tentara Jepang. Dulu, Gunung Padang termasuk basis pertahanan tentara Jepang, karena dari ketinggian, tentara Jepang dengan mudah bisa mengawasi setiap musuh yang datang. Sampai sekarang, di Gubung Padang tersebut masih ditemukan meriam, serta bunker khas tentara Jepang.
Yang tak kalah hebat dan menariknya, masyarakat yang berkunjung ke objek wisata Siti Nurbaya tak terlalu menemukan kusilitan untuk mencapai bukit tersebut. Bahkan, disepanjang jalan menuju kuburan replika kuburan SIti Nurbaya, sudah banyak masyarakat yang membuka berbagai warung untuk menjual berbagai macam makanan khas Padang dan Minang.
Kedepan, hendaknya potensi objek wisata SIti Nurbaya ini menjadi perhatian serius bagi Pemko Padang untuk lebih meningkatkan promosi dengan harapan, objek wisata Siti Nurbaya menjadi tujuan berwisata bagi masyarakat, baik masyarakat Sumatera Barat dan luar negeri.
Caranya, bisa saja dengan membuat perkampungan mini Siti Nurbaya dengan berbagai replika. Tujuannya, agar setiap pengunjung yang datang ke Gunung Padang, seakan-akan berada di zaman Siti Nurbaya. (penulis wartawan tabloidbijak dan padangpos.com)