HARGA SEORANG TAMU

HARGA SEORANG TAMU

Artikel Zakiah(Tenaga Artikel) 29 Mei 2018 15:30:18 WIB


HARGA SEORANG TAMU

Alhamdulillah, kita sudah melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan 1439 Hijriah. Dan tiba sa’atnya berlebaran menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri. Sungguh senang berkumpul bersama keluarga besar dan saling mengunjungi, bersilaturahim. Momentum libur Lebaran dimanfaatkan hampir semua orang untuk berkunjung ke sanak family, dan handai tolan. Kadang kita yang pergi bertamu ke rumah orang, dan sering juga tamu yang datang ke rumah kita.

Mari kita baca riwayat, bagaimana panduan dari Nabi Muhammad SAW, tentang berharganya seorang tamu, berikut ini :

Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah Saw karena perilaku suaminya. Suaminya selalu mengundang orang-orang datang ke rumahnya dan  menjamunya sehingga tamu-tamu tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.

Lalu wanita tersebut keluar meninggalkan Rasul Saw dan tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasul Saw.

Setelah beberapa waktu...

Rasul Saw pergi ke rumah suami-istri tersebut, Rasul Saw bersabda kepada sang suami : "Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."

Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasul Saw tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa tamu hari ini adalah Rasul Saw.

Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. Dia lakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.

Ketika Rasul Saw akan pergi dari rumahnya, setelah beliau mendapatkan kemuliaan dan merasa bahagia dengan keridhoan pasangan itu.

*قال للزوج عندما أخرج من بيتك دع زوجتك تنظر إلى الباب الذي أخرج منه*

Rasul Saw bersabda kepada suaminya : "Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."

Maka sang istri melihat Rasul Saw keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang-binatang melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya di belakang Rasul Saw.

Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.

*فقال لها رسول الله هكذا دائما عندما يخرج الضيوف من بيتكِ يخرج كل البلاء والضرر والدواب من منزلك.*

Maka Rasul Saw bersabda : "Seperti itulah yang terjadi. Setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pula segala bala', bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."

"Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya."

*Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai ALLAH.*

*Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau dewasa.*

*Rumah yang di dalamnya turun rahmat  dan berbagai keberkahan dari langit.*

*قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " إذا أراد الله بقوم خيراً أهدى لهم هدية.*

Rasul saw bersabda : "Jika ALLAH menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka ALLAH akan memberikan hadiah kepada mereka.

*Para sahabat bertanya : "Hadiah apakah itu, ya Rasul Saw...............?."

“قال: الضيف ينزل برزقه، ويرتحل بذنوب أهل البيت."

Rasul saw bersabda : "Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa-dosa penghuni rumah."

وقال صلى الله عليه وسلم: كل بيت لا يدخل فيه الضيف لا تدخله الملائكة”.

Rasul Saw bersabda : "Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk ke dalamnya."*

*وقال صلى الله عليه وسلم: " الضيف دليل الجنة."*

Rasul saw bersabda : "Tamu adalah penunjuk jalan menuju Surga."

*وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه*

Rasul saw bersabda : "Barangsiapa beriman kepada ALLAH dan Hari Akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."

Rasululah SAW adalah sosok yang sangat memuliakan tamu. Cara Rasulullah untuk memuliakan tamu salah satunya adalah dengan memberi hadiah. Aisyah Radhiyallahu Anha menuturkan, "Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam biasa menerima bingkisan hadiah dan membalas bingkisan itu," (HR. Bukhari).

Rasulullah Saw adalah teladan yang terdepan dan panutan yang luhur dalam masalah tersebut, yakni :

1. Berusaha Memuliakan

Selain memberi hadiah atau bingkisan, Rasulullah Saw adalah pribadi yang sangat memuliakan tamu. Beliau akan berperilaku dan melayani tamunya dengan baik. "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamu. Hak tamu ialah sehari semalam. Kewajiban melayani tamu adalah tiga hari, lebih dari itu merupakan sedekah. Seorang tamu tidaklah boleh berlama-lama sehingga memberatkan tuan rumah," (HR. Al-Bukhari).

2. Melayani Sepenuh Hati

Selain selalu memuliakan tamu, beliau juga akan melayani tamu sebaik mungkin. Misalnya, Rasulullah Saw akan memberikan dan memenuhi apa saja permintaan tamunya. Dari Sahal bin Sa'ad ia berkata: "Seorang wanita datang menemui Rasulullah SAW dengan membawa kain bersulam (berhias). Ia berkata, "Aku menenun dan menyulamnya sendiri dengan tanganku supaya engkau mengenakannya."

Rasulullah pun mengambilnya, tampaknya beliau sangat membutuhkan. Kemudian beliau keluar menemui kami dengan mengenakan kain itu sebagai sarung. Ada yang berkata, "Alangkah indahnya kain itu, hadiahkanlah kain itu kepadaku!"

"Boleh!" jawab beliau. Lalu Rasulullah duduk di dalam majelis kemudian kembali. Beliau segera melipat kain itu dan mengirimkannya kepada orang tersebut.

Orang-orang berkata, "Alangkah baiknya engkau ini, Rasulullah lebih membutuhkan kain itu, tetapi engkau malah memintanya. Padahal engkau tahu bahwa Rasulullah tidak pernah menolak permintaan!"

Orang itu menjawab: "Demi Allah, sesungguhnya aku meminta kain itu kepada beliau bukan untuk kukenakan, akan tetapi aku ingin menjadikannya sebagai kain kafan." Sahal berkata, "Dengan kain itulah ia dikafani." (H.R. Bukhari)

Ada juga salah satu hadis Rasul yang berbunyi, Jabir Radhiallaahu anhu berkata: "Tidak pernah sama sekali Rasulullah mengatakan "tidak" (menolak) setiap kali diminta." (H.R. Al-Bukhari)

3. Selalu Tersenyum

Tidaklah mengherankan jika demikian luhur budi pekerti hamba pilihan Allah Ta'ala ini. Karena beliau dibimbing langsung di bawah pengawasan-Nya dan menjadikannya sebagai teladan. Beliau telah memberikan contoh yang agung dalam hal kemurahan hati dan kedermawanan.

Hakim bin Hizam menuturkan, "Aku pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah, beliau lantas memberikannya. Kemudian aku meminta lagi, beliau pun memberikanya. Kemudian aku meminta lagi, beliau pun memberikannya seraya berkata, "Wahai Hakim, sesungguhnya harta ini manis dan indah. Barang siapa yang mengambilnya dengan kemurahan hati, ia akan mendapat keberkatan padanya. Barangsiapa yang mengambilnya dengan ketamakan, ia tidak akan mendapat keberkatan padanya. Bagaikan orang yang makan, tapi tidak pernah kenyang. Dan tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah." (Muttafaq 'alaih)

4. Memberi Perhatian

Satu lagi sikap Rasulullah yang sangat mulia. Beliau tidak pernah memasang muka masam kepada tamunya. Beliau akan selalu menebar senyum pada semua orang. Kebaikan hati, keelokan dalam bergaul dan kesetiaan beliau yang tiada taranya. Di antara kebiasaan beliau adalah menebar senyum kepada orang yang berada di dalam majelis. Sehingga orang-orang akan menyangka bahwa orang itulah yang paling beliau kasihi.

Jabir bin Abdullah Radhiallaahu anhu mengungkapkan: "Sejak aku masuk Islam, setiap kali Rasulullah Shalallaahu alaihi wasallam berpapasan denganku atau melihatku, beliau pasti tersenyum." (HR. Al-Bukhari). Abdullah bin Al-Harits Radhiallaahu anhu menuturkan: "Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasallam." (HR. At-Tirmidzi) Mengapa harus heran wahai saudaraku tercinta, beliaulah yang menegaskan: "Senyumanmu di hadapan saudaramu (seiman) adalah sedekah." (HR. At-Tirmidzi)

5. Berlaku Lembut

Anas bin Malik RA yang pernah menjadi pelayan Rasulullah Saw telah mengungkapkan kepada kita beberapa sifat yang agung pada diri beliau. Yang sulit ditemukan pada diri seseorang, bahkan pada diri orang banyak. Rasulullah adalah seorang yang sangat lembut, beliau pasti memperhatikan setiap orang yang bertanya kepadanya, beliau tidak akan berpaling sehingga si penanyalah yang berpaling.

6. Selalu Menyantuni

Selain sangat memuliakan tamu dan berlaku lembut kepada mereka, beliau juga sangat penyantun terhadap umatnya. Oleh sebab itu, beliau tidak rela melihat kemungkaran bahkan beliau pasti segera membasminya.

Mari, saling bersilaturahmi..dan memuliakan tamu.