Tobat

Tobat

Artikel () 25 Desember 2017 08:13:43 WIB


Apa yang ada di pikiran pembaca ketika membaca judul tulisan saya ini? Sebuah kosa kata yang mungkin agak kurang enak didengar atau dibaca. Dan seolah-olah diarahkan ke perbuatan negatif. Biasanya orang jahat bertobat dari kejahatan yang ia perbuat. Ya, memang seperti itu.

Dan belum lama ini di media online ada cerita seorang vokalis band terkenal yang sudah pindah haluan atau bahasa lainnya berhijrah dengan mengubah pola pikir dan perilaku hidupnya untuk berusaha taat kepada ajaran Islam. Mungkin ia sudah bertobat, demikian persepsi saya dan juga publik yang membaca kisahnya.

Ada pula orang yang ingin bertobat pada waktu yang sudah ia tentukan, di umur tertentu, atau kondisi tertentu. Tobat seolah-olah perilaku yang mengubah hidup seseorang dari kondisi buruk kepada kondisi baik. Tobat selalu diarahkan kepada mereka yang disepakati telah melakukan perbuatan melanggar norma susila, norma agama, dan norma masyarakat, adat serta budaya.

Islam memang mengajarkan umatnya untuk senantiasa bertobat kepada Allah SWT. Dan bisa dibilang tidak hanya dilakukan ketika akumulasi perbuatan buruk sudah menumpuk kemudian sadar dan bertobat untuk menjadi peribadi yang lebih baik. Islam mengajarkan agar umatnya bertobat setiap saat. Karena yang namanya manusia memiliki peluang berbuat dosa setiap saat.

Rasulullah SAW adalah contoh manusia yang selalu bertobat setiap hari. Meskipun dirinya sudah diampuni Allah SWT, dibebaskan dari siksa neraka, beliau tetap memohon ampun kepada Allah SWT setiap hari, setiap saat.

Dalam kehidupan sehari-hari, seperti di dunia kerja, melakukan tobat setiap saat atau setiap hari sebenarnya berdampak positif bagi kehidupan. Bagaimana tidak berdampak positif, jika kita selalu merasa terhubung kepada Allah SWT. Karena jika berdoa yang biasa dilakukan seseorang mungkin kurang terasa dekat dengan Allah SWT, maka mungkin akan beda ketika senantiasa bertobat setiap hari dengan mengucapkan istighfar. Hati tidak akan bohong ketika kita mengucapkan istighfar. Perasaan dekat dengan Allah SWT pun akan terbangun.

“Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Abu Daud No. 1520 dan Ibnu Majah No. 3951)

Hadis di atas menyimpulkan bahwa orang yang selalu beristighfar akan mendapatkan pertolongan Allah SWT. Di situ terlihat bahwa istighfar adalah sebuah pembiasaan, yang artinya mungkin ada yang tidak menjadikannya sebuah kebiasaan akibat tidak mengalami pembiasaan. Sementara manfaat dari beristighfar juga disebut dalam Alquran, di antaranya seperti di bawah ini.

“Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Muzammil: 20).   

“Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud: 52).

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepadaNya (jika kamu mengerjakan demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat” (QS. Hud: 3).

“Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat” (QS. An Naml: 46).

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. An Nisa: 110).

“Mohonlah ampun kepada Rabb kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh: 10-12)

Dari beberapa ayat Alquran di atas bisa dilihat berbagai manfaat dan juga keutamaan beristighfar kepada Allah SWT. Dengan berbagai manfaat yang demikian, maka bagi seorang muslim yang ingin mendapatkan kebahagiaan dan karunia dari Allah SWT maka ia butuh istighfar.

“Sesungguhnya aku (Rasulullah SAW) beristighfar memohon ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan bertobat kepadaNya setiap hari sebanyak seratus kali” (HR. An Nasa’i).

“Berbahagialah mereka yang mendapati lembaran-lembaran amalnya dipenuhi dengan istighfar yang banyak” (HR. Ibnu Majah, Nasa’i dan Thabrani)

“Barang siapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah) niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar dan untuk setiap kesempitannya kelapangan dan Allah akan memberinya rizki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim).

Dan jika kita cari lagi ayat Alquran dan juga hadis Nabi SAW, masih banyak manfaat istighfar dalam kehidupan, yang merupakan jalan untuk melakukan tobat. Dan tobat setiap hari adalah sebuah kebiasaan yang baik. Insya Allah bisa meningkatkan kinerja dan prestasi ketika bekerja serta aktivitas lainnya. Jadi, orang bertobat itu tidak melulu karena melakukan perbuatan yang menimbulkan dosa besar dan terakumulasi, tapi bisa juga orang yang justru ingin menjaga dirinya setiap saat agar hidupnya makin berkah, makin bahagia, makin berprestasi, makin senang, makin kaya, dan hal positif lainnya. Karena bagi seorang muslim, hanya Allah SWT saja tempat meminta dan meminta apa saja sepanjang sesuai fitrah dan merupakan hal positif. (efs)

ilustrasi: freefoto.com


Berita Terkait Lainnya :