Keanekaragaman hayati dan ekosistem

Kehutanan () 31 Oktober 2017 17:23:39 WIB


Tak kenal maka tak sayang, mungkin salah satu ungkapan yang tepat untuk saat ini dalam pelestarian lingkungan dan kehutanan. Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat terus giat memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang hutan dan kehutanan baik dari fungsi dan pemanfaatannya. Salah satu dengan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera yaitu Sosialisasi Keanekaragaman hayati dan ekosistem. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat lebih terbuka wawasannya dalam memanfaatkan hutan dengan tetap menjaga kelestarian hutan untuk peningkatan pendapatan mereka.

Keanekaragaman sumberdaya alam hayati dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan pemerintah. Pemanfaatan tersebut berupa pemanfaatan alam dari jasa lingkungan, keanekaraman flora dan fauna serta banyak hal lainnya. Jasa lingkungan contohnya sangat trend saat ini yang dikemas kedalam bentuk ekowisata alam.

Sumatera Barat yang memiliki kawasan hutan yang cukup luas, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Ini dapat dilihat dari bentuk topografi wilayah dan kondisi alam daerah yang sangat mendukung. Sumatera Barat terkenal dengan keindahan alamnya. Keadaan kawasan hutan yang sangat terjaga, dan keanekaragaman flora dan fauna yang terdapat didalamnya.

Pengelolaan keanekaragaman hayati bertujuan untuk menemukan keseimbangan optimum antara konservasi keanekaragaman hayati dengan kehidupan manusia yang berkelanjutan. Untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan, pemerintah, masyarakat, organisasi-organisasidi kalangan usaha, harus bekerja sama untuk mendapatkan cara guna mendukung proses-proses alam esensial yang sangat tergantung pada keanekaragaman hayati. Memelihara sebanyak mungkin keanekaragaman hayati merupakan tujuan sosial dan merupakan komponen strategis utama dalam pembangunan berkelanjutan.

Pemanfaatan jasa lingkungan harus dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian fungsi kawasan. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar harus memperhatikan: kelangsungan potensi, daya dukung dan keanekaragaman jenis. Transfer nilai keanekaragaman sumber daya alam hayati sangat dipengaruhi oleh nilai jenis dari tumbuhan dan satwa yang ada. Nilai jenis tergantung dari kelangkaan dan sifat eksotik dari jenis, semakin langka dan eksotik suatu jenis, akan semakin tinggi nilainya. Keberadaan suatu jenis yang langka dan eksotik akan menarik orang- orang terutama orang asing untuk datang dan melihat/meneliti, yang sekaligus membawa devisa dan menghidupkan bisnis hotel atau penginapan. Selain itu kekayaan plasma nutfah kawasan hutan juga berfungsi sebagai sumber bahan baku obat-obatan. Salah satu contoh Budidaya obat-obatan dan tanaman hias dapat dilaksanakan melalui pemanfaatan kawasan pada hutan lindung dan hutan produksi dengan tidak mengubah fungsi pokok dari masing-masing kawasan hutan.

Transfer nilai dari keragaman hayati hutan diharapkan dapat mendatangkan manfaat secara ekonomi sehingga akan mampu membiayai pengamanan dan pemeliharaan keragaman hayati tersebut. diharapkan dengan adanya sosialisasi mengenai keanekaragaman hayati dan ekosistem dengan memaparkan hasil identifikasi dan inventarisasi pada masingwilayah KPH  (10 KPH) dapat membuka wawasan dan menumbuhkan sikap menjaga hutan untuk dimanfaatkan tanpa merubah fungsi dan peruntukan kawasan hutan.