Pemantauan Kualitas Air Sungai Skala Provinsi Tahun 2017

Lingkungan CITRA APRO AMOR, S.Si(Dinas Lingkungan Hidup) 31 Oktober 2017 15:42:42 WIB


        Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan menurunkan dayaguna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung dari sumber daya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumber daya alam (natural resources depletion).

         Sungai yang ada di Sumatera Barat selain dimanfaatkan untuk kebutuhan hidup manusia, di beberapa tempat juga dijadikan tempat pembuangan limbah dari berbagai kegiatan seperti kegiatan industri (air limbah pabrik), buangan air sawah, perkebunan, pemukiman dan lain-lain. Besarnya beban pencemar yang diterima sungai akibat pembuangan limbah akhirnya dapat melewati daya self purification yang dimiliki sungai sehingga mengakibatkan terjadinya pencemaran sungai. Agar kualitas air sungai tersebut dapat menjamin kelangsungan kehidupan manusia, maka dilakukan pengawasan dan pengendalian kualitas air sungai secara intensif dan berkesinambungan.

        Tahun ini Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat telah melakukan pemantauan kualitas air sungai skala Provinsi terhadap 6 sungai yaitu Sungai Batang Agam (yang melintasi Kab. Agam, Kab. Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh), Batang Pangian (yang melintasi Kab. Sijunjung dan Kab. Dharmasraya), Batang Anai (yang melintasi Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Padang Panjang), Batang Mangor (yang melintasi Kab. Agam, Kab. Padang Pariaman dan Kota Pariaman), Batang Sinamar (yang melintasi Kabupaten Tanah Datar, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota) dan Sungai Batang Masang Gadang (yang melintasi Kab. Agam dan Kab. Pasaman Barat).  Pemantauan dilakukan sebanyak 2 (dua) periode dengan pertimbangan keterwakilan musim yang terjadi di Indonesia (musim kemarau dan musim penghujan) yang telah dilaksanakan pada bulan Mei lalu untuk tahap I dan bulan Oktober ini untuk tahap II.  Pemantauan dilakukan terhadap 10 titik sampling untuk masing-masing sungai dengan melakukan pengujian terhadap 19 parameter kualitas air sungai yang telah ditetapkan. Tujuan dari kegiatan ini adalah  untuk mendapatkan data kualitas air permukaan dari sungai yang dipantau sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air terutama air sungai.