Toleransi Dalam Islam

Toleransi Dalam Islam

Artikel Drs. AKRAL, MM(Diskominfo) 10 Mei 2017 16:16:49 WIB


Oleh: Iqbal Pratama Alwi
Mhs, Jurnalisti. IISIP

Toleransi adalah rasa saling menghormati satu sama lain dengan orang yang memiliki perbedaan pendapat, latar belakang, sosial, budaya dan agama. Memberikan orang lain untuk berpendapat lain tanpa melakukan intimidasi dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap seseorang atau suatu kelompok masyarakat yang menjadi minoritas.
Sedangkan menurut Djohan Efendi toleransi ialah sebagai sikap menghargai terhadap kemajemukan. Dengan kata lain sikap ini bukan saja untuk mengakui eksistensi dan hak-hak orang lain, bahkan lebih dari itu, terlibat dalam usaha mengetahui dan memahami adanya kemajemukan.

Agama islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan. Kedalian bagi siapa saja, yaitu menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan memberikan hak sesuai dengan haknya. Begitu juga dengan toleransi dalam beragama. Agama islam melarang keras berbuat zalim dengan agama selain islam dengan merampas hak-hak mereka.
Bentuk toleransi yang ada pada agama islam yaitu seperti membantu sesama manusia, terteman dengan orang yang memiliki perbedaan keyakinan, berlaku adil dan lain sebagainya. Tidak ada larangan untuk berteman dan membantu atau menolong orang yang beragama lain, selama tidak berhubungan dengan keyakinan agama lain maka diperbolehkan. Karena di dalam Al-Qur'an  pada surat Al-Kafirun ayat ke-6 dijelaskan, Allah SWT berfirman: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." maka kita sebagai umat islam tidak boleh ikut serta atau mengusik agama lain.

Selain itu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik baik manusia adalah yang ping bermanfaat bagi manusia lain” dalam hadist riwayat Thabrani & Daruquthni. Hadist tersebut menunjukan bahwa Rasullullah menganjurkan umat islam selalu berbuat baik terhadap orang lain dan makhluk yang lain. Hal ini menjadi indikator bagaimana menjadi mukmin yang sebenarnya. Eksistensi manusia sebenarnya ditentukan oleh kemanfataannya pada yang lain. Maka dari itu bersikap ramah dan baiklah terhadap sesama manusia, supaya dapat hidup rukun dengan yang lainnya. Amin...