PERTEMUAN GERAKAN MASYARAKAT DALAM AKSI PENAGGULANGAN TB

PERTEMUAN GERAKAN MASYARAKAT DALAM AKSI PENAGGULANGAN TB

Berita Utama Indra, S.Kom(Dinas Kesehatan) 08 Februari 2017 09:17:20 WIB


Tuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global dan nasional. Indonesia masih merupakan salah satu dari negara dengan beban TB tertinggi. Berdasarkan hasil Survei Prevalensi TB Indonesia tahun 2013-2014, diperkirakan kasus TB sebanyak 1.600.000 kasus sedangkan kasus baru  TB sebanyak 1.000.000 kasus dan mortalitas TB 100.000 kasus. Dengan angka notifikasi kasus tahun 2014 sebanyak 324.000 kasus maka case detection TB di Indonesia hanya sekitar 32%. Sebanyak 68% kasus masih belum diobati atau sudah diobati tetapi belum tercatat oleh program. Hal ini memacu penanggulangan TB nasional terus melakukan intensifikasi, akselerasi, ekstensifikasi dan inovasi program melalui Strategi Nasional Penanggulangan TB.

 

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI 2015-2019, strategi dan rencana global dan regional, serta evaluasi perkembangan program TB di Indonesia. Dengan visi mencapai “Menuju masyarakat bebas masalah TB, sehat, mandiri dan berkeadilan”, dikembangkan enam  strategi yang merupakan terobosan menuju akses universal. Enam strategi tersebut meliputi

  1. Penguatan Kepemimpinan Program TB di Provinsi/Kabupaten/Kota
  2. Peningkatan Akses Layanan TB yang Bermutu dengan “TOSS-TB”
  3. Pengendalian Faktor Risiko
  4. Peningkatan Kemitraan TB melalui Forum Komite Ahli Gerdunas TB
  5. Peningkatan Kemandirian Masyarakat dalam Pengendalian TB.
  6. Penguatan Manajemen Program melalui Penguatan Sistem Kesehatan

 

Pada strategi  ke-2 yaitu peningkatan akses layanan TB yang bermutu dengan semboyan : Temukan Obati Sampai Sembuh Penyakit TB (TOSS- TB), untuk itu perlu dilakukan beberapa kegiatan antara lain :

  • Intensifikasi Penemuan Pasien TB

–      Semua Puskesmas menjadi Puskesmas Mandiri

–      Penemuan melalui Jejaring Layanan Public-Private Mix dan kolaborasi layanan (TB-HIV, TB-DM. PPKP)

–      Penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat

o      Investigasi kontak terutama di keluarga

o      Menemukan langsung di Masyarakat

  • Case holding

–      PMO dan dukungan psikososial

–      Penguatan jejaring layanan dgn komunitas

–      Pembentukan dan penguatan sistemrujukan

 

Pada strategi  ke-5 yaituPeningkatkan Kemandirian Masyarakat dalam Pengendalian TB dengan kegiatan antara lain :

  1. Meningkatkan partisipasi pasien, mantan pasien, keluarga dan masyakarat dalam Penanggulangan TB.
  2. Meningkatkan keterlibatan masyarakat melalui kemitraan dengan sektor swasta dan pemerintah
  3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk mendorong terjadinya perubahan perilaku  terkait TB
  4. Mengembangkan Pemberdayaan Masyarakat sampai tingkat desa melalui Integrasi Layanan TB di UKBM

Berdasarkan Survei Prevalensi TB 2013-2014 dinyatakan bahwa pengetahuan, sikap dan prilaku masyarakat tentang penyakit TB adalah sbb :

  • 78% tahu gejala TB
  • 73% tahu TB dapat disembuhkan
  • 81% tidak tahu obat TB gratis

 

Untuk dapat segera menangani gap program TB seperti yang dijelaskan di atas, pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Penanggulangan TB tahun 2016-2020 dan menetapkan target-target untuk dicapai pada akhir tahun 2020. Pencapaian  keberhasilan dalam mencapai target program penanggulangan TB diperlukan penanganan yang sungguh-sungguh dan berkesinambungan pada semua komponen, mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring evaluasi. Implementasi manajemen penanggulangan TB (perencanaan, pelaksanaan maupun monitoring evaluasi) diperlukan kerja sama lintas program dan sektor untuk sinergitas dalam pencapaian program TB, dan memerlukan kerjasama dengan SKPD terkait, Untuk itu  Dinas Kesehatan perlu melaksanakan pertemuan Gerakan Masyarakat Dalam Aksi Peneggulangan TB