Menuju Ketahanan Pangan Nasional

Berita Utama YANITA SELLY MERISTIKA, S.Kom(Dinas Pangan) 22 Maret 2015 02:25:03 WIB


GUBERNUR PIMPIN APEL SIAGA PENYULUH

Provinsi Sumbar sebagai salah satu dari 12 Provinsi penyangga produksi padi Nasional, dibebankan amanah untuk mendukung swasembada pangan tahun 2017.  Dari hasil Kunjungan Menteri Pertanian RI Desember lalu,  target produksi padi Provinsi Sumbar sebesar 3 juta ton pada tahun 2017. Sementara produksi saat ini (Asem 2014) baru mencapai angka 2,5 juta ton gabah kering giling (gkg). Diharapkan terjadi peningkatan produksi padi sebesar 500 ribu ton selama 3 tahun ke depan. 

Untuk mencapai target yang cukup berat ini tentu saja disediakan berbagai fasilitasi pendukung, antara lain perbaikan Jaringan Irigasi mencapai 180.000 ha sampai tahun 2017, dan Optimasi Lahan yang akan meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) sawah, termasuk peran penyuluh pertanian. 

"Penyuluh Pertanian sebagai ujung tombak keberhasilan Upaya Khusus (UPSUS) swasembada padi dan jagung, harus mampu menjabarkan target pencapaian produksi dan merealisasikannya di lapangan sebagai ukuran capaian kinerjanya," kata Gubernur Irwan Prayitno saat pimpin apel siaga penyuluh se-Sumbar. (kamis 12/3) di Padang Pariaman. 

Menurutnya, setiap penyuluh sudah memahami dengan jelas target produksi yang harus dicapai, meliputi luas tanam, luas panen, target peningkatan produksi dan upaya apa yang akan dilakukan untuk pencapaian target tersebut, sehingga tergambar dengan jelas dalam kesehariannya. 

Penyuluh juga harus mampu menjembatani berbagai inovasi terknologi pertanian yang dihasilkan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) agar sampai di tangan petani dengan cara yang praktis. Inovasi tersebut mudah dipahami serta mampu memotivasi petani/kelompok tani untuk menerapkannya di lapangan dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat.  

Penyuluh Pertanian tersebar di 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat terdiri dari 724 oang PNS dan 2.641 orang THL TBPP (Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian) yang berada pada 149 Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK) pada 179 Kecamatan dan 259 nagari di Sumbar. "Dari luasnya sebaran wilaya kerja masih dibutuhkan 1.510 orang lagi penyuluh yang saat ini dibantu dengan cara pemberdayaan penyuluh pertanian swadaya sebanyak 490 orang, yang berperan aktif dalam pengawalan program percepatan swasembada pangan.

Apel Siaga Penyuluh dan Pencanangan Gerakan Tanam Padi Jajar Legowo itu dipusatkan di Jorong Kampung Rimbo, Nagari Padang Bintungan Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman bertujuan mempercepat swasembada pangan di Sumbar dengan cara menggerakkan penyuluh sebagai pendamping petani dalam menerapkan dan mengaplikasi inovasi teknologi spesifik lokasi dalam usahatani padi dan jagung. 

"Diharapkan kegiatan ini juga dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota dan kecamatan dalam mendukung percepatan pencapaian target  produksi padi 3 juta ton tahun 2017 di Sumbar sekaligus menuju ketahanan pangan nasional", kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumbar Ir. H. Efendi, MP.

Pencanangan Gerakan Tanam Padi Jajar Legowo itu sendiri dimaksudkan untuk menyampaikan kepada masyarakat, daerah ini diberi target produksi padi dan jagung untuk percepatan swasembada pangan. 

Sebagai salah satu sentra produksi padi dan jagung, berbagai fasilitas pendukung membutuhkan partisipasi aktif masyarakat sebagai pelakunya agar produksi padi dan jagung meningkat. Hadir juga dalam apel siaga penyuluh itu, Direktur Jenderal Hortikultura  mewakili Menteri Pertanian serta beberapa Pejabat di Kementerian Pertanian, Danrem 032 Wirabraja, Bupati padang Pariaman beserta Muspika serta Anggota DPR RI yang berasal dari Padang Pariaman.   

Tanam Sistem Jajar Legowo itu adalah penggunaan benih bermutu inovasi teknologi. Sistem JArwo ini akan mampu meningkatkan populasi tanaman sampai sampai 30 persen dan mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pinggir yang akan mampu meningkatkan produksi padi sampai 15 persen.

Antara lain dilaksanakan melalui Gerakan Penerapatn Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) padi sebanyak 400 unit  seluas 10.000 ha pada 4 kabupaten yaitu Padang Pariaman, Pasaman Barat, Solok Selatan dan Dharmasraya.

Kemudian, mendukung percepatan swasemba pangan (padi dan Jagung) di Padang Pariaman, melalui dana APBN 2015 dan perubahan APBN, dialokasikan berbagai kegiatan antara lain GP-PTT pada 100 unit/Kelompok Tani pada areal 2.500 ha dengan anggaran Rp. 7,25 Milyar.

Lalu GP-PTT Jagung sebanyak 20 unit/kelompok tani pada areal 500 ha, dengan anggaran Rp.1,089 Milyar Perbaikan jaringan Irigasi seluas 1.000 ha pada  18 Kelompok tani/Gapoktan dengan anggaran Rp.1,1 Milyar dan Pengembangan Optimasi Lahan seluas 300 ha pada 26 kelompok tani/Gapoktan dengan anggaran Rp.360 juta.

Terakumulasi sebanyak 164 kelompok tani/Gapoktan dalam kegiatan percepatan swasembada pangan di Kabupat padang Pariaman ini dengan total anggaran Rp.9,799 Milyar, yang tentu saja membutukan dukungan yang kuat dari Pemerintah Daerah/Kabupaten dalam perencanaan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya sehingga sasaran yang kita harapkan dapat tercapai. 

Sasaran produksi padi Kabupaten Padang Pariaman tahun 2015 sebesar 290 ribu ton gkg, dimana pada angka sementara tahun 2014 produksi padi  sudah mencapai 269  ribu ton gkg, yang diharapkan meningkat 8 %.  Sebagai salah satu sentra produksi jagung di Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman juga diharapkan dapat meningkatkan luas tanam mencapai  5 ribu ha pada tahun 2015 dengan target produksi 33 ribu ton pipilan kering. 

Selain dukungan APBN melalui kegiatan GP-PTT jagung akan dialokasikan juga bantuan benih dan pupuk dari APBN Perubahan 2015 yang segera akan direalisasikan.