Terkait Kedatangan Vaksi Covid-19, DPRD Sumbar Bakal Panggil Dinkes

Terkait Kedatangan Vaksi Covid-19, DPRD Sumbar Bakal Panggil Dinkes

Berita Utama DENY SURYANI, S.IP(Sekretariat DPRD Prov. Sumbar) 07 Januari 2021 13:59:38 WIB


PADANG,- Dalam waktu dekat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) akan memanggil dinas kesehatan provinsi terkait kedatangan vaksin Covid-19. Hingga sekarang, belum ada laporan resmi dari pemerintah provinsi (pemprov) akan hal tersebut. 
 
Ketua DPRD Sumbar Supardi saat diwawancarai, Rabu (6/1) mengatakan, belum ada laporan resmi dari pemprov akah kedatangan vaksin Covid-19, terkait jumlah, pola distribusi hingga apakah berbayar atau gratis, semua belum jelas. 
 
" Pemprov belum mengkoordinasi ini, dprd mengetahui kedatangan vaksin hanya dari beberapa pemberitaan media, " katanya. 
 
Dia mengatakan terkait hal-hal yang bersifat krusial pemprov mesti mengkoordinasikan dengan dprd, untuk vaksin belum sama sekali. 
Pemerintah berkewajiban untuk menjelaskan bagaimana mekanisme vaksin digunakan, begitupun dprd sebagai representasi masyarakat, harus melakukan hal yang sama. 
 
Agar menemui kejelasan,  lanjutnya,  DPRD Sumbar akan memanggil dinas kesehatan provinsi dalam waktu dekat.
 
" Dprd belum menerima penjelasan resmi, jadi belum bisa memastikan kepada masyarakat apakah vaksinisasi wajib atau tidak dilakukan," katanya. 
 
Dia mengatakan ketika pemerintah telah menemukan alternatif untuk memutus mata rantai Covid-19, yaitu dengan vaksin.
Maka seluruh pihak harus andil dalam mengsukseskan upaya tersebut 
 
Sementara itu Anggota Komisi V DPRD Sumbar Nofrizon mengimbau, agar pemerintah memastikan keamanan dan efektivitas vaksin untuk meningkatkan imunitas. 
 
Dengan begitu, jika vaksin ini diberikan ke masyarakat dapat memberikan manfaat yang besar, seimbang dengan anggaran yang dipergunakan untuk pengadaannya.
 
Pemerintah diharapkan memberi penjelasan yang memadai kepada masyarakat terkait penggunaan vaksin ini guna memberikan motivasi bagi masyarakat.
 
 “Ini menjadi penting sebab mayoritas masyarakat menganggap bahwa vaksin ini baru pertama kali dipakai di Indonesia," ungkapnya. (dprd.sumbarprov.go.id)