Survei Terkait Covid

Artikel () 22 Oktober 2020 10:45:21 WIB


Kumparannews dotcom pada 18 Oktober 2020 menurunkan berita yang berjudul, “Survei: 54,2% Masyarakat Tidak Khawatir Virus Corona”. Di berita tersebut diuraikan bahwa survei dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia. Rinciannya, 45,6% merasa sedikit khawatir, 6,6% merasa tidak terlalu khawatir, 2% merasa tidak khawatir sama sekali, dan 0,2% tidak menjawab. 

Di sisi lain, 45,5% justru sangat khawatir. Terkait masalah ekonomi, 55% masyarakat menganggap PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan untuk bisa memulihkan ekonomi. 

Hasil lain dari survei ini, 60,4% masyarakat ingin pemerintah memprioritaskan sektor kesehatan dalam penanganan pandemi covid.dan 26% ingin pemerintah mengutamakan sektor ekonomi. 

Survei ini dilakukan pada 14 s.d 20 September 2020 dengan 1.200 responden.

Sementara itu pada 18 Oktober 2020 kumparannews dotcom juga menurunkan berita. tentang hasil survei yang berjudul, ”Survei KedaiKopi: 26,5% Warga Masih Percaya Indonesia Kebal COVID-19”. Di berita ini dijelaskan ada kenaikan persepsi ancaman Covid-19 di mata public saat ini dibanding enam bulan lalu. 64,7% menganggap Covid-19 sebagai ancaman. 26,5% percaya Indonesia kebal Covid-19. 70,7% optimis vaksin merah putih akan menyelesaikan pandemi di Indonesia. 

Survei ini dilakukan pada 8-10 Oktober 2020 dengan 803 responden pekerja/karyawan kantor di DKI Jakarta.

Survei di atas tidaklah sama respondennya. Selain itu jumlah responden juga berbeda. Waktu pelaksanaan berbeda, juga wilayah yang disurvei serta kriteria orang yang disurvei. Di survei pertama, tercatat 45,5% responden sangat khawatir virus corona. Ini merupakan berita baik. Namun 50% lebih merasa tidak khawatir vorus corona. Hal ini yang mungkin menjadi salah satu sebab msayarakat masih banyak belum mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan di survei kedua, ternyata 64,75 menganggap covid sebagai ancaman. 

Dengan melihat hal tersebut, ternyata ada wilayah tertentu dan tipe orang tertentu yang menganggap covid sebagai ancaman. Dan konsekuensi dari dianggapnya covid sebagai ancaman adalah mematuhi protokol kesehatan dalam menghadapi ancaman tersebut.

Sebaliknya hasil survei menyebut lebih 50% merasa tidak khawatir terhadap covid. Konsekuensi dari hal ini adalah belum atau tidak mematuhi protokol kesehatan. Dan mereka jika terkena mungkin baru berubah cara pandangnya. Bisa saja orang yang tidak khawatir ini yang menyebabkan semakin tingginya jumlah orang positif covid. Karena lalai memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan (meskipun perlu diselidiki lagi sebab orang-orang bisa positif covid). 

Semoga dengan gencarnya gerakan dan ajakan untuk mematuhi protokol kesehatan, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (efs)