Pembiayaan Sepeda Motor

Artikel () 22 Oktober 2020 10:33:53 WIB


Harian Kontan edisi 15 September 2020 dalam salah satu halamannya memuat tulisan yang berjudul, “Pembiayaan Sepeda Motor Mengebut”. Di bawahnya tertulis, “Penjualan sepeda motor melesat 73,93% di Juli 2020”. 

Kontan menjelaskan, penjualan sepeda motor di bulan Juli tercatat sebanyak 292.205 unit. Di mana di bulan sebelumnya (Juni) penjualannya tercatat sebanyak 167.992 unit. Penjualan di bulan Mei tercatat 21.851 unit. Dan bulan April tercatat sebanyak 123.782 unit. 

Meningkatnya penjualan sepeda motor ini ternyata sejalan dengan relaksasi yang dilakukan pemerintah. Sehingga orang bisa kembali berusaha dan bekerja. Namun yang masih sangat disayangkan hingga hari ini, kesadaran untuk memakai masker masih banyak yang belum mematuhinya. 

Di satu sisi, meningkatnya penjualan motor identik dengan kondisi ekonomi rakyat lapisan menengah bawah. Namun dalam hal penggunaan masker belum terlihat hal menggembirakan.  

Saat ini seharusnya relaksasi yang mendorong ekonomi tumbuh kembali sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat memakai masker. Sehingga keduanya saling menguatkan. Karena jika satu saja yang kuat dan satunya lagi lemah, akan menimbulkan hal yang kurang baik. 

Seruan memakai masker kian kencang digaungkan oleh seluruh elemen masyarakat. Dari pemerintah hingga ke organisasi kemasyarakatan dan komunitas. Memang di satu sisi ada sebagian yang menyatakan bahwa mereka makan saja susah, apalagi beli masker. Namun anggapan ini seharusnya bisa ditepis atau disiasati dengan membuat sendiri masker tanpa perlu membeli. Hal ini sudah terjadi di Cekoslovakia di mana mayarakat menjahit sendiri masker. Dan masyarakat di sana sangat sadar akan pentingnya memakai masker untuk keselamatan mereka. 

Kembali ke penjualan sepeda motor, kenaikan penjualan sepeda motor di masa pandemi ini tetap berada di bawah kenaikan penjualan di masa normal atau sebelum pandemi. Namun ini perlu diapresiasi karena daya beli sedikit banyaknya mulai naik kembali. 

Di masa new normal yang memang bukan normal, memakai masker adalah suatu keharusan untuk tetap bisa berusaha dan bekerja. Jangan sepelekan protokol kesehatan. Karena jika sudah kena, akan merugikan diri sendiri, keluarga, dan juga orang lain. 

Sosialisasi dan edukasi oleh seluruh elemen kepada masyarakat, terutama masyarakat lapisan menengah bawah perlu terus dilanjutkan. Karena mereka masih banyak yang tidak menyadari dampak negatif jika tidak memakai masker yang berhubungan dengan keberlangsungan usaha atau kerja mereka. 

Jika masyarakat sehat dengan memakai masker, mereka bisa memaksimalkan upaya mereka untuk mendapatkan penghasilan. Tapi jika mereka sakit, jelas akan berdampak kepada upaya mencari penghasilan. (efs)