Kawasan Mandeh Objek Wisata yang Terabaikan

Artikel Yal Aziz(Tenaga Artikel) 24 Agustus 2020 08:55:54 WIB


Kawasan Mandeh Objek Wisata yang Terabaikan

Oleh Yal Aziz

 

SECARA giografis, kawasan wisata Mandeh  mempunyai area lebih kurang seluas 18.000 hektare.  Kawasan Mandeh ini meliputi 7 desa dari 3 nagari. Kawasan yang indah  ini merupakan perpaduan perbukitan yang alami dengan keindahan teluk yang dihiasi dengan gugusan pulau – pulau kecil yang berada di bagian tengah Teluk Carocok Tarusan

 

Setiap pulau memiliki masing-masing keunikan yang berbeda. Pulau yang bisa dikunjungi di kawasan wisata mandeh yakni Pulau Taraju, Pulau Setan atau sutan, Pulau Sironjong Besar, Pulau Sironjong Ketek, Pulau Marak, Pulau Kapo–kapo. Yang paling terkenal hingga manca negara adalah Pulau Cubadak.

 

kawasan wisata Mandeh memiliki keindahan bawah laut, terumbu karang dan biota laut yang menakjubkan. Terdapat sekitar 70 hectare terumbu karang yang masih alami. Tidak hanya itu, ada juga bangkai kapal MV Boelongan. Keberadaan bangkai kapal Belanda yg tenggelam di kawasan ini menambah nilai tersendiri bagi wisata bawah laut wilayah ini.

 

Di kawasan wisata Mandeh juga terdapat hutan mangrove seluas 389 hektare, serta berbagai biota laut yang beraneka ragam. Dengan Keindahan Taman Nasional Laut Mandeh baik dari daratan maupun bawah laut (bahari), kawasan wisata mandeh pantas disebut Surga dari Sumatra, Paradise from West Sumatera.

 

Namun sayangnya, Kawasan Mandeh ini belum digarap secara profesional, baik oleh pemerintah Indonesia, Provinsi Sumatera Barat, maupun Kabupaten Pesisir Selatan dan Kota Padang, karena ada sebagaian kawasan yang masuk kedalam Kota Padang.

 

Padahal, wisata Kawasan Mandeh sudah terenal keberbagai manca negara. Bahan, ada pengunjung wisata, yang setelah berkunjung ke Turki melihat keindahan Masjid Hagia Shopia, langsung menuju Kawasan Mandeh dan selanjutnya terbang ke Kota Balik Papan.

 

Kedepan tentu kita berharap kepada kepala dinas pariwisata, Pesisir Selatan, Kota Padang, dan Provinsi Sumatera Barat duduk semeja dengan melibatkan bupati, walikota dan gubernur. Tujuannya, agar satu visi dan misi bagaimana cara mempercepat keindahan Kawasan Mandeh yang dilengkapidengan berbagai fasilitas, apakah itu home stay, hotel melati atau hotel bintang da rumah makan yang mengajikan masakana makanan khas Pessel dan Kota Padang. Seperti rendang lokan dan rendang daging sapi dan rendang belut.

 

Tujuannya tentu meningatkan Pendapatan Asli Daerah, baik PAD Kabupaten Pesisir Selatan, maupun APBD Kota Dana , serta APBD Provinsi Sumatera Barat.

 

Caranya bisa saja Gubernur Sumbar menjalin kerjasama dengan pemerntahan Islam di Timur Tengah, seperti Oman, Bahrein dan Saudi Arabia. Bila perlu undang lagi Raja Salman untuk berkunjung ke Kawsan Mandeh. Semoga. (Penulis wartawan tabloidbijak.com)